Jakarta (ANTARA) - Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Nanik Sudaryati Deyang mengemukakan bahwa pemerintah menyiapkan kemandirian pangan demi memastikan pasokan bahan baku Program Makan Bergizi Gratis (MBG) tetap aman tanpa memicu inflasi di tengah masyarakat.
Nanik, di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis, mengatakan kebutuhan bahan baku MBG sangat besar, mulai dari susu, kedelai, hingga sayuran, sehingga butuh koordinasi lintas kementerian demi mencegah inflasi.
“Kami tidak ingin karena ada MBG, harga bahan makanan naik dan masyarakat yang kena dampaknya,” ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa Presiden Prabowo Subianto telah menginstruksikan percepatan produksi dalam negeri, terutama untuk komoditas susu yang kini mulai sulit diperoleh petugas Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).
Pemerintah menyiapkan pembangunan peternakan sapi perah terintegrasi dengan target produksi 3 juta liter per hari untuk memenuhi kebutuhan MBG sekaligus konsumsi nasional.
Selain susu sapi, kata Nanik, produksi susu kedelai juga akan ditingkatkan untuk kebutuhan bahan baku di dapur MBG.
Untuk sayur-mayur, kata Nanik, Menteri ATR/BPN Nusron Wahid akan membuka lahan-lahan baru, sementara kedelai, yang selama ini bergantung impor, akan mulai dibudidayakan secara masif.
Ia mengatakan, kebutuhan kedelai sangat besar karena dapur MBG mengolah 200–300 kilogram tahu atau tempe per hari, per dapur.
“Itu juga nanti kalau kita tidak tanam kedelai sendiri, mungkin akan kekurangan juga. Kita ini baru 50 persen untuk MBG-nya,” kata Nanik.
Ia mengatakan bahwa langkah pemerintah bukan sekadar antisipasi, melainkan operasi langsung ke lapangan.
“Jadi, malam ini sudah bergerak, bukan antisipasi, ini langsung dikerjakan," ucapnya.
Pemerintah juga menyiapkan sistem terintegrasi mulai dari pakan ternak hingga peternakan di lahan 500 ribu hektare, dengan 200 ribu hektare di Jawa dan sisanya di luar Jawa.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BGN perkuat kemandirian pangan untuk redam inflasi
