BPJS Ketenagakerjaan atau BPJamsostek Cabang Gorontalo menargetkan penambahan cakupan jumlah peserta perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan pada pekerja bukan penerima upah (BPU) pada tahun 2024.
Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang Gorontalo Widhi Astri Aprillia Nia di Gorontalo, Rabu, mengatakan untuk tahun 2024 target di seluruh Indonesia sekitar 50 juta pekerja yang terlindungi.
"Tapi sesuai apa yang saya sampaikan ke manajemen pusat bahwa untuk Provinsi Gorontalo target perluasan cakupan kepesertaan kita di tahun 2024 yakni paling besar pada pekerja BPU," kata Widhi.
Ia berharap dukungan dari pemerintah daerah dalam rangka pencapaian target tersebut sesuai dengan Inpres Nomor 2 tahun 2021 terkait dengan perlindungan pekerja rentan dan juga terkait dukungan pemerintah daerah dalam hal regulasi.
"Jadi di tahun 2024 nanti kami akan lebih fokus dalam menggarap bukan penerima upah, baik itu di sektor pendidikan maupun di sektor pertanian (petani), supaya perluasan cakupan perlindungan kepesertaan Jamsostek bisa lebih besar lagi di sektor tersebut," ujar Widhi Astri Aprillia Nia.
Sementara itu Kakanwil Sulawesi dan Maluku BPJS Ketenagakerjaan Mintje Wattu mengatakan saat ini tercatat cakupan kepesertaan yang terlindungi program Jamsostek di Provinsi Gorontalo yakni 60,56 persen dengan jumlah tenaga kerja sebanyak 256.129 orang.
Mintje menjelaskan, pada tahun 2023 BPJS Ketenagakerjaan Gorontalo sudah menyalurkan manfaat program dengan total pembayaran klaim untuk seluruh program sebesar Rp146 miliar lebih dan beasiswa pendidikan sebesar Rp1,590 miliar lebih untuk 378 anak penerima manfaat beasiswa.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2023
Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang Gorontalo Widhi Astri Aprillia Nia di Gorontalo, Rabu, mengatakan untuk tahun 2024 target di seluruh Indonesia sekitar 50 juta pekerja yang terlindungi.
"Tapi sesuai apa yang saya sampaikan ke manajemen pusat bahwa untuk Provinsi Gorontalo target perluasan cakupan kepesertaan kita di tahun 2024 yakni paling besar pada pekerja BPU," kata Widhi.
Ia berharap dukungan dari pemerintah daerah dalam rangka pencapaian target tersebut sesuai dengan Inpres Nomor 2 tahun 2021 terkait dengan perlindungan pekerja rentan dan juga terkait dukungan pemerintah daerah dalam hal regulasi.
"Jadi di tahun 2024 nanti kami akan lebih fokus dalam menggarap bukan penerima upah, baik itu di sektor pendidikan maupun di sektor pertanian (petani), supaya perluasan cakupan perlindungan kepesertaan Jamsostek bisa lebih besar lagi di sektor tersebut," ujar Widhi Astri Aprillia Nia.
Sementara itu Kakanwil Sulawesi dan Maluku BPJS Ketenagakerjaan Mintje Wattu mengatakan saat ini tercatat cakupan kepesertaan yang terlindungi program Jamsostek di Provinsi Gorontalo yakni 60,56 persen dengan jumlah tenaga kerja sebanyak 256.129 orang.
Mintje menjelaskan, pada tahun 2023 BPJS Ketenagakerjaan Gorontalo sudah menyalurkan manfaat program dengan total pembayaran klaim untuk seluruh program sebesar Rp146 miliar lebih dan beasiswa pendidikan sebesar Rp1,590 miliar lebih untuk 378 anak penerima manfaat beasiswa.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2023