Pedagang musiman lampu botol minyak tanah mulai bermunculan menjelang perayaan tradisi Tumbilotohe atau malam pasang lampu di Kota Gorontalo, Provinsi Gorontalo. 

Salah seorang pedagang lampu Botol Maryam Sikila di Kota Gorontalo, Rabu mengatakan ia mulai menyiapkan barang dagangan sejak bulan Maret sebelum Ramadhan dan menjualnya saat mendekati hari perayaan tradisi Tumbilotohe. 

"Saya menjual lampu botol dengan harga Rp10 ribu per 6 botol dan loga-loga atau tempat sumbu dijual dengan harga Rp10 ribu per 10 buah," ucap nya.

Ia mengaku pada tahun sebelumnya ia menjual 50 karung dengan jumlah 10 ribu buah lampu botol. Pembeli yang datang kata dia, banyak berasal dari kantor-kantor salah satunya Pemerintah Daerah (Pemda). 

Maryam menjelaskan bukan hanya lampu botol saja yang dijualnya, ia juga menjual lampu Padamala atau lampu minyak kelapa. 

Dia mengatakan bahwa lampu botol itu dibuatnya sendiri dengan mengumpulkan botol-botol bekas yang diperoleh dari berbagai lokasi yang ada di Kota Gorontalo.

"Saya juga menjual minyak tanah dengan harga Rp35 ribu ukuran 1,5 liter," ia menambahkan.

Pedagang lampu botol lainnya Anisa Dama mengatakan ia menjual lampu botol dengan harga Rp5 ribu per empat botol dan loga-loga dijual dengan harga Rp10 per 10 buah. 

Ia mengaku bahwa tahun sebelumnya ia berhasil menjual 12 karung lampu botol. Untuk tahun 2024 ia mengaku baru membuat sembilan karung, namun jika permintaan konsumen tinggi mereka akan menambahnya.
 
Pedagang menanti pembeli di lapak lampu botol di Limba U II, Kota Gorontalo, Gorontalo, Rabu (3/4/2024). Lampu botol yang diberi sumbu tersebut digunakan untuk perayaan tradisi Tumbilotohe atau malam pasang lampu yang digelar oleh masyarakat Gorontalo pada tiga hari sebelum Idul Fitri dan dijual dengan harga Rp10 ribu/6 botol. ANTARA/Adiwinata Solihin

Pewarta: Adiwinata Solihin

Editor : Debby H. Mano


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2024