Gorontalo (ANTARA) - Sejumlah pedagang lampu botol bekas yang digunakan untuk tradisi malam pasang lampu atau Tumbilotohe di Kota Gorontalo, Provinsi Gorontalo masih sepi pembeli.
Pantauan di lokasi, Kamis, botol minyak para pedagang masih tertata rapi dengan jumlah yang cukup banyak di meja dagangannya.
Salah seorang pedagang lampu botol Hastuti Dama mengatakan jika ia berdagang sudah berjalan selama satu pekan.
"Masih sunyi, dari satu minggu berjualan botol saya baru dapat omset Rp125 ribu, itu pun sudah ditotal dengan penjualan minyak tanah," ujarnya.
Ia mengaku jika tahun 2020 lalu dan tahun ini belum ada perubahan dari pembelian warga untuk lampu botol pada tradisi tiga hari jelang Lebaran tersebut.
Sementara itu, pedagang lainnya, Arman Muhrija mengatakan sepinya pembeli karena pemerintah daerah melarang adanya lomba ataupun festival tumbilotohe.
"Padahal permintaan terbanyak selalu dari panitia atau kantor-kantor yang ikut lomba. Karena pandemi COVID-19 jadi tidak ada lagi kegiatan ramai-ramai seperti dulu," ungkapnya.
Ia pun berharap lampu botol bekas yang hanya dijual dengan harga Rp1.000 per botol tersebut, kembali ramai pembeli jelang perayaan tradisi tumbilotohe.
Penjualan lampu minyak botol tradisi Tumbilotohe masih sepi
Kamis, 29 April 2021 21:31 WIB