Gorontalo, (ANTARA GORONTALO) - Penjualan lampu botol dengan menggunakan minyak tanah, mulai ramai dilakukan di Gorontalo, seiring menyambut tradisi "Tumbilotohe" (malam pasang lampu tiga hari sebelum Idul Fitri).
Pantauan ANTARA, Sabtu, penjualan lampu botol banyak dilakukan di pinggiran jalan hingga pasar-pasar tradisional.
Rita Dama, wanita paruh baya ini selalu menjual lampu botol menjelang perayaan tradisi Tumbilotohe yang di gelar tiga hari sebelum Lebaran di jln Husni Tamrin, Kota Gorontalo.
"Setiap tahun saya selalu menjual lampu botol dan sumbu untuk perayaan tahunan Tumbilotohe, jika sedang ramai dalam sehari saya bisa menjual hingga 800 botol," kata Rita.
Hal sama dikatakan Nena, seorang penjual lampu botol di Jalan Sam Ratulangi, Kota Gorontalo, bahwa dalam seminggu telah menjual hampir lima ribu botol dan sumbu.
Lampu botol daur ulang dan sumbu ini, dijual dengan dua variasi harga, yaitu Rp1.000 per botol dengan tutup asli dan Rp2.000 per tiga botol dengan tutup botol yang terbuat dari seng, Sumbu dijual Rp7.000 per 10 buah dengan tutup botol asli dan Rp5.000 per 10 buah dengan tutup seng.
Diperkirakan penjualan lampu botol dan sumbu akan ramai pada H-1 perayaan tradisi tumbilotohe.
Tradisi tumbilotohe sendiri menjadi tradisi rutin yang banyak dilakukan warga, dan bisa dijadikan agenda tetap pariwisata, karena sangat unik.
Penjual Lampu Botol Sambut "Tumbilotohe" Ramai
Sabtu, 3 Agustus 2013 16:56 WIB