Bone Bolango (ANTARA) - Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Negeri Gorontalo (UNG) menggelar Festival Tumbilotohe 2025 dengan tema "Mopo Ambuwa," yang dalam bahasa Gorontalo berarti menyatukan kebersamaan.
Festival ini merupakan tradisi tahunan yang telah dilaksanakan oleh mahasiswa Fakultas Teknik UNG sejak tahun 2005 dan tahun ini, festival dipusatkan di Kampus 4 UNG.
Dekan Fakultas Teknik, Sardi Salim, dalam sambutannya menyampaikan bahwa Tumbilotohe bukan hanya sekadar tradisi pemasangan lampu, tetapi juga memiliki makna mendalam. Dari sisi keislaman, pemasangan lampu ini merupakan penerang jalan menuju masjid, terutama pada malam-malam terakhir bulan Ramadhan.
"Kami berharap, melalui Tumbilotohe ini, hati kita semua menjadi terang dan bersih, sehingga kita dapat meraih fitrah setelah Ramadhan," ujar Sardi.
Ia juga menyampaikan apresiasinya kepada mahasiswa dan seluruh panitia yang telah berupaya menyukseskan acara ini, meskipun dengan keterbatasan anggaran.
"Kami terus berupaya meningkatkan prestasi mahasiswa, karena saat ini penilaian indeks kinerja utama di fakultas teknik mengalami penurunan. Kami berharap, Tumbilotohe ini menjadi momentum kebangkitan prestasi mahasiswa," tambahnya.
Salah seorang mahasiswa teknik, La Dayat mengungkapkan kebanggaannya dapat berpartisipasi dalam festival ini.
"Saya bangga menjadi bagian dari tradisi ini. Semoga Tumbilotohe tahun depan bisa lebih meriah dan bermakna," ujar La Dayat.
Festival Tumbilotohe ini diharapkan dapat mempererat tali silaturahmi antar mahasiswa, dosen dan seluruh civitas akademika UNG, serta menjadi simbol kebersamaan dan semangat untuk meraih prestasi yang lebih baik.