Salam Puan mendirikan kelas anak di lokasi pengungsian banjir di Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo dalam upaya menanggapi dampak banjir yang telah menyebabkan banyak keluarga mengungsi.
Penanggung jawab program Salam Puan, Rahmawaty Parman, di Gorontalo, Jumat, mengatakan tim pengajar kelas anak Salam Puan dan relawan GENRE mengunjungi anak-anak di posko pengungsi seperti di Masjid Al Ikhsan Kayubulan, Kecamatan Limboto.
Inisiatif ini bertujuan untuk memastikan kelangsungan pendidikan dan memberikan rasa normal bagi anak-anak yang menjadi korban banjir.
Kelas ini diisi dengan muatan Pola Hidup Bersih dan Sehat yang diikuti oleh 24 anak usia sekolah dasar.
"Walau hanya sesaat, kami berharap anak-anak tidak hanya terlibat secara akademis, tetapi juga diharapkan terdapat lingkungan yang aman dan terstruktur di mana mereka bisa merasa didukung dan diperhatikan," kata Rahmawaty.
Pihaknya berupaya kelas anak ini akan terus berkesinambungan selama posko pengungsi beroperasi, dengan rencana untuk memperluas program jika diperlukan.
Kegiatan ini disambut baik oleh para pengungsi dan orangtua anak-anak yang mengikuti kelas anak.
"Kami sangat senang kelas anak ini diselenggarakan karena sampai sekarang anak-anak masih libur, belum sekolah. Setidaknya ada pelajaran yang dapat mereka serap," kata Tuti yang mengaku cemas dengan kelangsungan pendidikan anaknya.
"Pendidikan adalah hak fundamental, bahkan dalam situasi krisis sangat penting bagi anak-anak untuk terus belajar dan berkembang," kata pengampu kelas anak Salam Puan, Nurmin.
Ia berharap walaupun dalam situasi banjir, anak-anak masih bisa tetap mendapatkan hak pendidikannya.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2024
Penanggung jawab program Salam Puan, Rahmawaty Parman, di Gorontalo, Jumat, mengatakan tim pengajar kelas anak Salam Puan dan relawan GENRE mengunjungi anak-anak di posko pengungsi seperti di Masjid Al Ikhsan Kayubulan, Kecamatan Limboto.
Inisiatif ini bertujuan untuk memastikan kelangsungan pendidikan dan memberikan rasa normal bagi anak-anak yang menjadi korban banjir.
Kelas ini diisi dengan muatan Pola Hidup Bersih dan Sehat yang diikuti oleh 24 anak usia sekolah dasar.
"Walau hanya sesaat, kami berharap anak-anak tidak hanya terlibat secara akademis, tetapi juga diharapkan terdapat lingkungan yang aman dan terstruktur di mana mereka bisa merasa didukung dan diperhatikan," kata Rahmawaty.
Pihaknya berupaya kelas anak ini akan terus berkesinambungan selama posko pengungsi beroperasi, dengan rencana untuk memperluas program jika diperlukan.
Kegiatan ini disambut baik oleh para pengungsi dan orangtua anak-anak yang mengikuti kelas anak.
"Kami sangat senang kelas anak ini diselenggarakan karena sampai sekarang anak-anak masih libur, belum sekolah. Setidaknya ada pelajaran yang dapat mereka serap," kata Tuti yang mengaku cemas dengan kelangsungan pendidikan anaknya.
"Pendidikan adalah hak fundamental, bahkan dalam situasi krisis sangat penting bagi anak-anak untuk terus belajar dan berkembang," kata pengampu kelas anak Salam Puan, Nurmin.
Ia berharap walaupun dalam situasi banjir, anak-anak masih bisa tetap mendapatkan hak pendidikannya.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2024