Polsek Kota Utara Kota Gorontalo mengungkap bahwa dugaan kasus perundungan yang terjadi di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Gorontalo Provinsi Gorontalo dilatarbelakangi minuman beralkohol.
Kapolsek Kota Utara Iptu Fredy Yasin di Gorontalo, Kamis mengatakan sebelumnya pihaknya telah mengamankan empat orang yang diduga terlibat aksi perundungan terhadap rekan sesama pelajar di SMK Negeri 1 Gorontalo.
"Kejadian ini sempat ramai di sosial media. Empat orang telah kita amankan, sementara satu korban tengah menjalani perawatan di rumah sakit," kata Fredy.
Ia mengatakan korban dan empat orang yang ditahan tercatat sebagai siswa di sekolah tersebut, dimana awalnya mereka bersama-sama mengkonsumsi minuman beralkohol di dalam lingkungan sekolah.
Diduga karena dalam kondisi mabuk minuman beralkohol, korban mengajak empat orang rekannya untuk berkelahi, namun mereka menolak sehingga korban marah dan berteriak-teriak.
Dipicu emosi dan takut hal ini diketahui oleh guru-guru di sekolah tersebut, mereka lalu menyirami korban dengan air, menendang dan menampar agar korban sadar kembali. Sementara satu orang lainnya merekam menggunakan kamera ponsel.
"Saat ini empat orang anak berhadapan dengan Hukum (ABH) masih dalam tahap penyelidikan, sehingga status pemeriksaan masih sebagai saksi dan akan dilakukan gelar perkara untuk meningkatkan status menjadi pelaku anak," imbuhnya.***
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2024
Kapolsek Kota Utara Iptu Fredy Yasin di Gorontalo, Kamis mengatakan sebelumnya pihaknya telah mengamankan empat orang yang diduga terlibat aksi perundungan terhadap rekan sesama pelajar di SMK Negeri 1 Gorontalo.
"Kejadian ini sempat ramai di sosial media. Empat orang telah kita amankan, sementara satu korban tengah menjalani perawatan di rumah sakit," kata Fredy.
Ia mengatakan korban dan empat orang yang ditahan tercatat sebagai siswa di sekolah tersebut, dimana awalnya mereka bersama-sama mengkonsumsi minuman beralkohol di dalam lingkungan sekolah.
Diduga karena dalam kondisi mabuk minuman beralkohol, korban mengajak empat orang rekannya untuk berkelahi, namun mereka menolak sehingga korban marah dan berteriak-teriak.
Dipicu emosi dan takut hal ini diketahui oleh guru-guru di sekolah tersebut, mereka lalu menyirami korban dengan air, menendang dan menampar agar korban sadar kembali. Sementara satu orang lainnya merekam menggunakan kamera ponsel.
"Saat ini empat orang anak berhadapan dengan Hukum (ABH) masih dalam tahap penyelidikan, sehingga status pemeriksaan masih sebagai saksi dan akan dilakukan gelar perkara untuk meningkatkan status menjadi pelaku anak," imbuhnya.***
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2024