Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo menggelar sosialisasi pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak, perlindungan anak serta tindak pidana perdagangan orang.

Penjabat Sekretaris Daerah Bone Bolango Reflin Buata di Gorontalo, Jumat, mengatakan berdasarkan Data Komnas Perempuan dan Data Kemen PPPA RI bahwa pada 2023 jumlah kasus kekerasan terhadap perempuan yang tercatat di lembaga itu mencapai 34.682 kasus.

"Kekerasan seksual mencatat angka tertinggi dengan 15.621 kasus, diikuti oleh kekerasan psikis sebanyak 12.878 kasus, kekerasan fisik sebanyak 11.099 kasus, dan kekerasan lainnya sebanyak 6.807 kasus," ucap dia.

Ia mengatakan berdasarkan analisis, korban dengan tingkat pendidikan SMA atau sederajat adalah kelompok tertinggi yang mengalami kekerasan, yang kemungkinan disebabkan oleh pengetahuan yang lebih baik mengenai kekerasan berbasis gender.

Dalam laporannya, Kabid PPA Bone Bolango Oktavianita Helingo mengatakan tingkat kekerasan dalam rumah tangga, kekerasan seksual sebagai tinggi.

Selain itu, angka perceraian serta pekerja anak juga harus menjadi perhatian bersama antara pemangku kebijakan dalam hal ini pemerintah atau negara.

"Di samping itu pula, Kabupaten Bone Bolango merupakan wilayah strategis terkait peredaran narkoba dan zat-zat aktif lainnya yang sasarannya adalah perempuan dan anak-anak," ujar dia.

Pemkab Bone Bolango telah menggelar kampanye Gerakan Ayah Hebat Peduli Cegah Kekerasan (Ayah Hebat Kece dan Keren) serta dirangkaikan dengan peluncuran 20 Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak Jilid III tingkat Kabupaten Bone Bolango Tahun 2024.

Pewarta: Adiwinata Solihin

Editor : Debby H. Mano


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2024