PT Prodia StemCell Indonesia (ProSTEM) menjajaki potensi kerja sama pengembangan bioteknologi bertaraf internasional melalui partisipasi ASEAN-Korea Biohealth Networking 2024.
Direktur ProSTEM Cynthia Retna Sartika dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu, mengatakan kehadiran perusahaan dalam panggung internasional memperkuat posisi dengan berbagai penggiat kesehatan dari seluruh Asia Tenggara.
Hal ini menjadi fokus perusahaan dalam berbagi informasi terkait perkembangan kesehatan dan teknologi bioteknologi di negara masing-masing.
“Partisipasi ini adalah langkah penting bagi kami untuk terus membawa ProSTEM ke panggung internasional, dan kami akan terus berupaya untuk meningkatkan kualitas produk serta memperluas jaringan kerjasama global,” katanya.
Pihaknya berkesempatan melakukan kunjungan ke Cha Biocomplex, sebuah pusat inovasi untuk terapi berbasis sel dan bioteknologi modern di Korea Selatan.
ProSTEM juga berkontribusi dengan mempresentasikan inovasi dan kemajuan dalam terapi sel punca dan produk turunan di Indonesia,
Pertukaran pengetahuan ini, dinilai menguntungkan perusahaan dalam mengenal bagaimana teknologi kesehatan berbasis sel dapat diterapkan secara efisien dan berstandar internasional.
“Ini adalah inspirasi besar bagi kami untuk terus mengembangkan industri sel punca di Indonesia," ujarnya.
Perusahaan juga memperluas jaringan dengan mengunjungi berbagai penyedia bahan baku dan fasilitas pengolahan obat berbasis sel di Korea.
Ia menjelaskan hal ini bertujuan mencari peluang sekaligus meningkatkan kualitas dan kapabilitas pengolahan produk berbasis sel di Indonesia.
“Kami melihat potensi besar dalam kolaborasi dan bagaimana teknologi mereka dapat diterapkan untuk meningkatkan mutu produk kami di ProSTEM. Ini tentu akan membawa dampak positif bagi industri bioteknologi di Indonesia,” katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Prodia StemCell jajaki potensi kerja sama bioteknologi di Korsel
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2024