Gorontalo Jadi Percontohan Inkubator IKM Berbasis Bioteknologi
Selasa, 30 Juli 2013 12:38 WIB
Gorontalo, (ANTARA GORONTALO) - Provinsi Gorontalo terpilih sebagai `Pilot Project` atau percontohan pengembangan Inkubator Industri Kecil dan Menengah (IKM) berbasis bioteknologi untuk wilayah Kawasan Timur Indonesia.
"Pemprov Gorontalo sedang giat-giatnya menggalakkan ekonomi kerakyatan, pada saat yang bersamaan kami memilih untuk pengembangan di wilayah Timur Indonesia dan terpilihlah Gorontalo," kata Dirjen IKM Kementerian Perindustrian, Euis Saedah di Bone Bolango Selasa.
Pada saat bersamaan Euis juga melakukan pengukuhan inkubator berbasis Bioteknologi dan pendirian rumah produksi POC dan NOC di Desa Lonuo Kecamatan Tilongkabila, Kabupaten Bone Bolango.
Menurutnya adanya keinginan kuat dari pemprov untuk mengaplikasikan hasil penelitian berupa Pupuk Organik Cair (POC) dan Nutrisi Organik Cair (NOC) yang telah berhasil diaplikasikan di Jawa, juga merupakan faktor lain Gorontalo terpilih sebagai pilot project.
Ia menjelaskan keunggulan dari POC dan NOC adalah bahan baku yang berasal dari sumber daya lokal dan ramah lingkungan, sehingga anan untuk digunakan.
"Bahkan ada yang bersumber dari bahan yang terbuang, misalnya untuk meningkatkan produktivitas ayam bisa memanfaatkan keong mas yang tadinya adalah hama padi kemudian diolah menjadi pakan ayam," ujarnya.
Sementara itu, Gubernur Gorontalo Rusli Habibie mengatakan bahwa daerah itu memiliki sumber daya alam yang melimpah untuk diolah menjadi pupuk organik.
Oleh karena itu gubernur sangat mengapresiasi dan menyambut baik program tersebut dan akan menjalin kerjasama untuk memproduksi pakan ternak dari sumber daya alam lokal belum bisa dimaksimalkan pemanfaatannya seperti bungkil kelapa, dedak, dan arang.
"Kita akan lakukan kerjasama dalam memproduksi pakan untuk ternak ayam kampung unggul ," kata Rusli.
Gubernur menambahkan bahwa saat ini gaya hidup masyarakat sudah berubah dan cenderung tidak mau lagi mengkonsumsi makanan yang dihasilkan dengan menggunakan pupuk anorganik.
"Inilah yang menjadi tantangan bagi pemerintah untuk menghasilkan produk pangan yang lebih higienis dengan memanfaatkan pupuk organik," imbuhnya.