Jakarta (ANTARA GORONTALO) -- Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
(PUPR) Basuki Hadimuljono bertemu dengan Direktur Bank Dunia untuk
Indonesia Rodrigo A. Chavez membahas program kerjasama dalam bidang
perumahan dan pengembangan wilayah pariwisata.
"Ada
dua program baru yang dibahas yakni terkait perumahan untuk
meningkatkan akses perumahan terjangkau bagi rumah tangga berpenghasilan
rendah baik pekerja formal maupun informal dan pembangunan
infrastruktur di tiga destinasi wisata prioritas yakni Toba, Borobudur
dan Mandalika,"tutur Menteri Basuki usai pertemuan tersebut, di Jakarta
(5/6).
Turut hadir mendampingi Menteri Basuki
dalam pertemuan tersebut, Sekretaris Jenderal Anita Firmanti, Dirjen
Sumber Daya Air Imam Santoso, Dirjen Penyediaan Perumahan Syarif
Burhanudin, Dirjen Pembiayaan Perumahan Lana Winayanti, Kepala Badan
Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) Rido Matari Ichwan dan pejabat
tinggi pratama lainnya.
Pada sektor
perumahan, pinjaman Bank akan digunakan bagi program _National
Affordable Housing Project_ sebesar USD 450 juta yang disalurkan melalui
2 program perumahan yang sudah dilakukan Kementerian PUPR yaitu program
Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) sebesar USD 225 juta dan KPR
Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) sebesar USD 225 juta.
Alokasi
anggaran tersebut diperkirakan diharapkan dapat menambah jumlah
Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) yang memiliki rumah layak.
"Program mulai dilaksanakan pada Juli 2017 hingga 2020. Lokasinya
tersebar di seluruh Indonesia dan ditargetkan bagi 1,2 juta kepala
keluarga baik pekerja formal maupun informal," tambah Menteri Basuki.
Kerjasama
kedua yakni dalam pembangunan infrastruktur dasar di 3 Kawasan
Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) yaitu di Danau Toba, Borobudur dan
Mandalika. “Programnya akan dimulai di bulan Agustus berupa penyusunan
Rencana Induk Terpadu Pembangunan Destinasi Pariwisata Prioritas yang
direncanakan memakan waktu 12 bulan. Infrastruktur yang akan dibangun
jalan, home stay, sarana air bersih dan sanitasi," tambah Menteri
Basuki.
Besarnya dana untuk pembuatan rencana
induk bagi 3 kawasan wisata tersebut yakni USD 6 juta dimana USD 4 juta
merupakan loan dan USD 2 juta hibah. Sedangkan untuk implementasinya
akan dilaksanakan selama 60 bulan dengan pinjaman Bank Dunia sebesar USD
200 Juta.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2017