Gorontalo, (ANTARA GORONTALO) - Nilai Tukar Petani (NTP) Gorontalo pada Mei tercatat sebesar 105,60 atau mengalami kenaikan sebesar 0,49 persen bila dibandingkan April 2017 yang tercatat sebesar 105,09.

"Dari 10 provinsi di Kawasan Timur Indonesia, enam provinsi yang NTP-nya berada di atas angka 100," kata Kepala BPS Provinsi Gorontalo Eko Marsoro di Goronalo, Minggu.

NTP Gorontlo masing-masing subsektor tercatat sebesar 108,72 untuk Subsektor Tanaman Pangan (NTP-P), 113,35 untuk Subsektor Hortikultura (NTP-H), 100,82 untuk Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTP-R), 101,82 untuk Subsektor Peternakan (NTP-T) dan 101,64 untuk Subsektor Perikanan (NTN).

NTP tertinggi dicapai oleh Provinsi Sulawesi Barat dengan nilai sebesar 105,63 yang diikuti Provinsi Gorontalo sebesar 105,60, Provinsi Maluku Utara sebesar 101,24, Provinsi Maluku sebesar 100,69, Provinsi Sulawesi Selatan sebesar 100,41 dan Propinsi Papua Barat sebesar 100,22.

Nilai Tukar Petani terendah terjadi pada Provinsi Sulawesi Utara sebesar 92,43, Provinsi Sulawesi Tengah sebesar 93,96, Propinsi Sulawesi Tenggara sebesar 94,95 dan Propinsi Papua sebesar 95,52.

NTP nasional sebesar 100,15, mengalami kenaikan sebesar 0,14 persen dari bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 100,01.

Pada Mei 2017, terjadi deflasi di daerah perdesaan di Provinsi Gorontalo sebesar -0,01 persen.

Deflasi terjadi karena adanya penurunan indeks harga pada kelompok pengeluaran rumahtangga, yaitu kelompok bahan makanan -0,15 persen, sandang -0,12 persen dan pendidikan, rekreasi dan olahraga -0,-1 persen.

Sedangkan empat kelompok lainnya mengalami inflasi yakni kelompok makanan jadi 0,04 persen, perumahan 0,22 persen, kesehatan 0,25 persen, dan kelompok transportasi dan komunikasi sebesar 0,32 persen.

Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) Provinsi Gorontalo pada Mei 2017 sebesar 119,11 atau naik sebesar 0,35 persen dibanding NTUP bulan April 2017.

Pewarta: Debby Mano

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2017