Gorontalo, (Antaranews Gorontalo) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, meminta pemerintah kabupaten (pemkab) siap mengantisipasi musim kemarau panjang.
Hal itu diungkap Wakil Ketua DPRD dari fraksi Partai Amanat Nasional, Lukman Botutihe, di Gorontalo, Rabu, pada pertemuannya dengan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait, khususnya antisipasi dampak kekeringan.
Ia menyatakan, dampak musim kemarau panjang di daerah itu mulai dirasakan, seperti kekurangan air bersih di wilayah rawan serta kebakaran lahan di beberapa titik.
Ia berharap, pemkab meminta OPD teknis terkait, diantaranya Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk sigap mengantisipasi dampak musim panas yang cukup ekstrim melanda wilayah itu.
"Jangan sampai masyarakat sudah merasa kesulitan baru kita sibuk memberikan bantuan, maka antisipasi sangat penting dilakukan," ujarnya.
Ia berharap, keluhan-keluhan masyarakat yang merasakan dampak kemarau, segera diatasi pemkab seperti pihak BPBD yang diharapkan siap siaga merespon dengan cepat.
Khusus di wilayah rawan air bersih, agar mobil tanki air bisa dikerahkan untuk menyuplai air bersih kepada masyarakat.
Pihak BPBD diminta bekerja sama dengan pihak penyedia air bersih seperti BLU-SPAM, untuk memudahkan penyaluran.
Termasuk berkoordinasi dengan Dinas Pertanian untuk mengantisipasi kekurangan air di areal pertanian, khususnya sawah.
"Meski belum ada laporan warga yang cukup serius namun tindakan siap siaga dan antisipasi sedini mungkin perlu dilakukan mengingat kemarau panjang merupakan bencana yang perlu diatasi agar tidak mengganggu pertumbuhan ekonomi di daerah ini," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Gorontalo Utara, Nurhadi Rahim mengatakan, hingga saat ini pihaknya belum memiliki armada tanki air untuk menyuplai air bersih.
Namun pihaknya akan menyurat ke Pemerintah Provinsi Gorontalo, agar bisa memberikan bantuan armada mengantisipasi dampak kemarau panjang.
Selain itu, koordinasi dengan pihak Badan Meteorologi Klimatogi dan Geofisika (BMKG) pun terus dilakukan, terkait informasi kondisi cuaca di daerah ini. (KR-SSK).
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2018
Hal itu diungkap Wakil Ketua DPRD dari fraksi Partai Amanat Nasional, Lukman Botutihe, di Gorontalo, Rabu, pada pertemuannya dengan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait, khususnya antisipasi dampak kekeringan.
Ia menyatakan, dampak musim kemarau panjang di daerah itu mulai dirasakan, seperti kekurangan air bersih di wilayah rawan serta kebakaran lahan di beberapa titik.
Ia berharap, pemkab meminta OPD teknis terkait, diantaranya Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk sigap mengantisipasi dampak musim panas yang cukup ekstrim melanda wilayah itu.
"Jangan sampai masyarakat sudah merasa kesulitan baru kita sibuk memberikan bantuan, maka antisipasi sangat penting dilakukan," ujarnya.
Ia berharap, keluhan-keluhan masyarakat yang merasakan dampak kemarau, segera diatasi pemkab seperti pihak BPBD yang diharapkan siap siaga merespon dengan cepat.
Khusus di wilayah rawan air bersih, agar mobil tanki air bisa dikerahkan untuk menyuplai air bersih kepada masyarakat.
Pihak BPBD diminta bekerja sama dengan pihak penyedia air bersih seperti BLU-SPAM, untuk memudahkan penyaluran.
Termasuk berkoordinasi dengan Dinas Pertanian untuk mengantisipasi kekurangan air di areal pertanian, khususnya sawah.
"Meski belum ada laporan warga yang cukup serius namun tindakan siap siaga dan antisipasi sedini mungkin perlu dilakukan mengingat kemarau panjang merupakan bencana yang perlu diatasi agar tidak mengganggu pertumbuhan ekonomi di daerah ini," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Gorontalo Utara, Nurhadi Rahim mengatakan, hingga saat ini pihaknya belum memiliki armada tanki air untuk menyuplai air bersih.
Namun pihaknya akan menyurat ke Pemerintah Provinsi Gorontalo, agar bisa memberikan bantuan armada mengantisipasi dampak kemarau panjang.
Selain itu, koordinasi dengan pihak Badan Meteorologi Klimatogi dan Geofisika (BMKG) pun terus dilakukan, terkait informasi kondisi cuaca di daerah ini. (KR-SSK).
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2018