Gorontalo,  (Antaranews Gorontalo) - Kepala Dinas PUPR Provinsi Gorontalo Handoyo, mengatakan, pemerintah provinsi (Pempov) setempat memutuskan Kelurahan Moodu terpilih sebagai lokasi pembangunan masjid raya.

"Moodu dipilih karena sebelumnya telah dilakukan studi kelayakan yang pembobotannya sesuai dengan indikator," katanya, di Gorontalo, Minggu.

Pembangunan tahap awal masjid itu membutuhkan dana Rp44 miliar, hanya untuk pembebasan lahannya.

"Lokasi masjid raya ini berada sekitar 500 meter dari Kantor Camat Moodu yang merupakan lahan pertanian dengan luas lahan yang telah dibebaskan sekitar 4,53 hektare. Tempat ini sangat strategis karena berada di sudut perempatan jalan, dan pembebasan lahan ini telah disambut baik oleh masyarakat maupun pemerintah setempat," ujarnya.

Lebih lanjut Handoyo menjelaskan, untuk desain masjid telah selesai disayembarakan pada Juni 2018, yang menghasilkan tiga pemenang.

Hasil yang disepakati yakni menggabungkan tiga desain sebagai hasil akhir desain masjid raya dan Islamic Center.

"Kita pada 2019 mulai dari pembebasan lahan, selanjutnya direncanakan pada 2020 mulai pembangunan fisik masjid. Paling lambat pada 2021 kita mulai membangun struktur bagian atas," kata Handoyo.

Sementara itu, Gubernur Gorontalo Rusli Habibie berharap tahapan pembangunan masjid bisa segera dilaksanakan.

Sambil menunggu proses pembebasan lahan, pengumpulan donasi dan santunan oleh para pegawai di lingkungan Pemprov Gorontalo terus berlanjut.

?Pembangunan masjid ini tidak mungkin hanya dibiayai oleh Pemprov, karena membutuhkan anggaran lebih kurang Rp562 miliar. Makanya kami membutuhkan dukungan dan restu semua pihak, termasuk dari Pemkab/Pemkot, tokoh masyarakat, tokoh agama, pengusaha, donatur dan masyarakat umum,? tandas Gubernur.

Pewarta: Debby H. Mano

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2019