Kota Gorontalo (ANTARA) - Sebanyak 43 warga diduga keracunan makanan usai menyantap hidangan saat menghadiri doa di salah satu rumah warga di Kota Gorontalo Provinsi Gorontalo.
Salah seorang dokter di Rumah Sakit Multazam yang menangani pasien diduga keracunan itu, dr Alexander Biliangan di Gorontalo Senin mengatakan, pada Minggu (25/5) ada beberapa pasien yang masuk ke RS dengan keluhan muntah dan buang air besar.
"Kemudian dari hasil pemeriksaan laboratorium, itu menunjukkan bahwa sel-sel darah putihnya tinggi. Berarti ini menandakan ada infeksi," ucap dr Alexander.
Hasil yang menunjukkan jika pasien keracunan, kata dia, nanti ada pemeriksaan dari Dinas Kesehatan setempat.
"Nah, hari ini para pasien semua baik, membaik. Jadi muntah dan buang air besar sudah berkurang, ya antibiotik juga sudah kita berikan. Cuma lihat perkembangan sampai satu hingga dua hari ke depan. Kalau keadaannya bagus, mereka sudah mau pulang," katanya.
Ia menjelaskan, ada lima orang pasien yang diduga keracunan makanan dirawat di RS Multazam dengan gejala yang sama. Dengan informasi awal pasien makan ayam suwir saat menghadiri acara doa.
"Saya tidak tahu betul apa enggak, itu saya tidak berani menentukan. Karena apakah suwirnya atau makanan lain itu kan enggak bisa saya katakan. Yang membuktikan nanti dari Dinas Kesehatan," katanya.
Alexander mengatakan pula, jika pemeriksaan besok darah putihnya sudah turun, maka dalam beberapa hari ke depan pasien diperbolehkan untuk pulang.
Sementara itu, Sumriah Hasan salah seorang warga yang dirawat di RS Multazam mengatakan mengalami sakit muntah dan buang air besar setelah menyantap makanan ayam suwir dan sup pada acara doa.
Data sementara menunjukkan, terdapat 43 warga yang mendapat penanganan medis karena diduga keracunan makanan.
Sebanyak 19 orang dirawat di RSUD Aloe Saboe, lima orang di RS Multazam, dua orang do RS Siti Khadijah, tiga orang di Kesdim, dan 14 orang dirawat mandiri.