Dua orang nelayan asal Desa Tolinggula Pantai, Kecamatan Tolinggula, Kabupaten Gorontalo Utara (Gorut), Provinsi Gorontalo, masing-masing Ramin Hilumalo (49) dan Risan Hilumalo (19) menemukan mayat tanpa kepala terapung di perairan bagian barat kabupaten tersebut.
Camat Tolinggula, Rizal Kune, di Gorontalo, Rabu, mengaku, baru mendapatkan laporan dari dua orang nelayan itu, sekitar pukul 15.00 Wita, setelah keduanya kembali dari melaut.
Penemuan mayat ditemukan pada Senin (9/12) sekitar pukul 11.00 Wita, saat keduanya baru menempuh setengah perjalanan untuk melakukan aktivitas perikanan tangkap.
Namun jarak tempuh yang cukup jauh sekitar 32 mil dari pantai atau selama 3 jam menggunakan mesin tempel, membuat kedua nelayan tersebut memilih melakukan aktivitasnya terlebih dulu.
Ditambah lagi kata Camat, informasi dari keduanya, jika sulit melakukan evakuasi karena tidak memiliki peralatan seperti karung, terpal, ditambah gangguan ombak besar.
"Mereka baru menginformasikan penemuan mayat tanpa kepala diperkirakan berjenis laki-laki itu, setelah pulang dari melaut," ujarnya.
Pemerintah Kecamatan langsung mengkoordinasikannya ke Pemerintah Kabupaten dan pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) serta Kepolisian setempat dan menyebarluaskannya melalui sosial media, untuk menindaklanjuti penemuan itu.
Menurut informasi kata Rizal, tim dari BPBD, sudah bergerak menuju pantai Tolinggula, termasuk tim SAR Gorontalo.
Namun dari pantauan pihaknya, evakuasi masih sulit dilakukan saat malam hari, mengingat ombak tinggi melanda perairan tersebut.
Kecamatan Tolinggula berada di wilayah barat Kabupaten Gorontalo Utara, dengan jarak tempuh sekitar 4-5 jam dari pusat ibu kota kabupaten di Kecamatan Kwandang.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2019
Camat Tolinggula, Rizal Kune, di Gorontalo, Rabu, mengaku, baru mendapatkan laporan dari dua orang nelayan itu, sekitar pukul 15.00 Wita, setelah keduanya kembali dari melaut.
Penemuan mayat ditemukan pada Senin (9/12) sekitar pukul 11.00 Wita, saat keduanya baru menempuh setengah perjalanan untuk melakukan aktivitas perikanan tangkap.
Namun jarak tempuh yang cukup jauh sekitar 32 mil dari pantai atau selama 3 jam menggunakan mesin tempel, membuat kedua nelayan tersebut memilih melakukan aktivitasnya terlebih dulu.
Ditambah lagi kata Camat, informasi dari keduanya, jika sulit melakukan evakuasi karena tidak memiliki peralatan seperti karung, terpal, ditambah gangguan ombak besar.
"Mereka baru menginformasikan penemuan mayat tanpa kepala diperkirakan berjenis laki-laki itu, setelah pulang dari melaut," ujarnya.
Pemerintah Kecamatan langsung mengkoordinasikannya ke Pemerintah Kabupaten dan pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) serta Kepolisian setempat dan menyebarluaskannya melalui sosial media, untuk menindaklanjuti penemuan itu.
Menurut informasi kata Rizal, tim dari BPBD, sudah bergerak menuju pantai Tolinggula, termasuk tim SAR Gorontalo.
Namun dari pantauan pihaknya, evakuasi masih sulit dilakukan saat malam hari, mengingat ombak tinggi melanda perairan tersebut.
Kecamatan Tolinggula berada di wilayah barat Kabupaten Gorontalo Utara, dengan jarak tempuh sekitar 4-5 jam dari pusat ibu kota kabupaten di Kecamatan Kwandang.
Editor : Hence Paat
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2019