Pasar seni rakyat di Desa Huntu Selatan di Kecamatan Bulango Selatan, Kabupaten Bone Bolango layak dikunjungi oleh para penggemar makanan atau kuliner tradisional Gorontalo,

Berlokasi di bawah pohon-pohon bambu, pasar ini menawarkan jajanan khas Gorontalo diantaranya popolulu (kue berbahan dasar ubi jalar), diniyohu (bubur sagu dicampur gula merah dan kelapa muda), kopi Pinogu, serta bubur jagung yang disajikan bersama sambal ikan.

Dengan uang Rp5.000, pengunjung dapat membeli tiga buah kue atau satu porsi bubur.

Selain makanan, hasil bumi petani setempat seperti sayur-sayuran serta produk olahan ikan juga tersedia di lapak-lapak kecil.

Di tempat tersebut juga ada lapak buku, hingga pojok khusus bagi seniman maupun pengunjung yang ingin melukis bersama.

Sejumlah lukisan karya seniman Perupa Gorontalo yang dipamerkan, menambah semangat untuk berkunjung ke pasar itu.

Transaksi jual beli di pasar itu tidak menghasilkan sampah plastik, karena pengunjung sudah diminta membawa wadah maupun tas sendiri.

Pasar seni rakyat baru pertama kali digelar dan merupakan bagian dari Pesta Seni Jelang Panen Maaledungga, yang diinisiasi oleh komunitas Huntu Art Distrik.

"Rencananya pasar ini akan rutin digelar setiap Minggu pagi dan dikelola oleh warga desa. Petani juga dapat memanfaatkan pasar ini untuk menjual hasil kebun atau sawahnya," kata Koordinator Pesta Seni Maaledungga, Awaludin di Desa Huntu Selatan, Senin.

Ia mengakui konsep pasar seni rakyat mengadopsi Pasar Papringan yang terkenal di Temanggung.

Para pengunjung antusias datang ke lokasi itu, karena konsep yang ditawarkan berbeda dari pasar tradisional umumnya.

"Baru di sini saya bisa menikmati kuliner tradisional, sambil melihat orang melukis dan juga ditemani musik. Suasananya berbeda, makanannya juga murah dan enak," kata salah seorang pengunjung, Elvyen Biahimo.

 

Pewarta: Debby H. Mano

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2019