Kabupaten Gorontalo (ANTARA) - Kepala Desa Pulubala Basrin Djafar menyebut cuaca ekstrem menjadi penyebab ambruknya Jembatan Pulubala yang berada di Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo pada Senin (14/4).
"Karena debit air yang terlalu tinggi dan hujan yang deras, makanya jembatan ini ambruk sekitar pukul 15.30 pada Senin," ucap Basrin di Gorontalo, Rabu.
Basrin mengatakan jembatan itu mengalami kerusakan sejak tahun 2021 dan telah beberapa kali diperbaiki secara darurat. Namun kondisi cuaca ekstrem membuat struktur jembatan tidak mampu menahan arus air yang menggerus bagian bawah jembatan.
"Dari tahun 2021 sehingga sampai sekarang 2024 kami sudah memperbaiki, tetapi tidak menutup, karena ini sudah bencana dan tidak bisa diapa-apakan lagi tidak bisa dilewati lagi," ucap Basrin.
Ia mengatakan akibat kejadian itu sekitar 500 kepala keluarga terdampak, terutama warga dari dusun seberang, yang kini terisolir karena tidak adanya akses alternatif.
"Kalau mau lewat, harus memutar lewat Bongomeme dan itu bisa memakan waktu lebih dari satu jam," kata Basrin.
Kondisi itu juga berdampak pada aktivitas anak sekolah dan pasar warga yang terpaksa dipindahkan ke lokasi lain.
"Bapak Bupati dan Kepala Dinas sudah datang. Katanya akan segera dibangun jembatan darurat, kemungkinan minggu ini," ucap Basrin.
Salah seorang warga Amrin Abdullah mengatakan kerusakan jembatan ini sebenarnya sudah lama terjadi.
