Gorontalo (ANTARA) - Wakil Bupati Gorontalo Utara Thariq Modanggu melakukan inspeksi mendadak ke Puskesmas Atinggola untuk melihat dari dekat kondisi pelayanan kesehatan yang ada di wilayah perbatasan Provinsi Gorontalo dan Sulawesi Utara.
"Sejauh ini, belum ada pasien atau orang dalam pemantauan (ODP) atau orang yang dicurigai bergejala klinis yang direkomendasikan petugas Gugus Tugas COVID-19 perbatasan," ujar Wabup Thariq Modanggu di Gorontalo, Selasa.
Namun ia menekankan, agar 60 petugas medis di Puskesmas tersebut untuk tetap bersiaga, termasuk mengantisipasi ketidakjujuran orang yang masuk ke Gorontalo ataupun ODP yang direkomendasi pihak Gugus Tugas perbatasan untuk ditangani di Puskesmas Atinggola.
Di beberapa daerah, petugas medis yang terpapar COVID-19, akibat ketidakjujuran orang yang mereka tangani.
"Saya tidak ingin petugas medis di daerah ini mengalami hal tersebut," ucapnya.
Hasil pengecekan atau sidak tersebut, logistik pihak Puskesmas Atinggola diketahui masih memiliki 8.000 lembar masker, alat pelindung diri (APD) baju hazmat sebanyak 10 set, 158 buah alat rapid test, 150 pasang sarung tangan "handscoon", serta 3 buah thermo gun.
"Kita mendorong semangat para tim medis di Puskesmas ini dalam menjalankan tugasnya mengingat mereka terus bersiaga membagi waktu jaga dalam 4 kelompok secara terus menerus setiap hari, selama 1x24 jam," ungkap Wabup.
Puskesmas yang telah dilengkapi satu ruang isolasi dan beberapa ruang rawat inap tersebut terinformasi telah melakukan skrining melalui rapid test kepada 6 orang ODP dari Sulut, dengan hasil negatif.