Makassar (ANTARA) - Program Wisata Duta COVID-19 yang diinisiasi Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan kembali dipelajari Pemprov Gorontalo untuk diadopsi diwilayahnya, setelah sebelumnya juga diadopsi Pemprov DKI Jakarta.
Kedatangan Tim Pemprov Gorontalo itu dibenarkan Kepala Dinas Kesehatan Sulsel, Muhammad Ichsan Mustari di Makassar, Rabu.
Program Wisata COVID-19 tersebut terus dilirik Pemerintah Pusat, bahkan mulai diadaptasi untuk diterapkan pronvisi lain secara nasional salah satunya Provinsi Gorontalo yang secara khusus datang berkunjung melakukan studi wawasan belajar tata pengelolaan program wisata duta COVID-19 Sulsel.
"Dari Provinsi Gorontalo telah datang belajar pengelolaan wisata duta COVID-19 Sulsel," ujar Ichsan.
Program Wisata COVID-19 merupakan inovasi Gubernur Sulsel. Dia menyebut, program Wisata COVID-19 adalah program yang multifungsi. Selain untuk memutuskan mata rantai penularan COVID-19, program ini juga berfungsi untuk menghasilkan edukator COVID-19 dari alumni program tersebut.
"Peserta yang berstatus OTG akan ditempatkan di hotel berbintang untuk isolasi dan mendapatkan materi terkait COVID-19. Setelah selesai masa isolasi, mereka bertugas menyosialisasikannya kembali di masyarakat sekitar rumahnya atau lingkungannya," jelasnya.
Dari data Dinas Kesehatan Sulsel hingga per tanggal 15 September 2020, tercatat sudah ada 5.105 peserta yang masuk dalam program wisata duta COVID-19 Sulsel ini, 4.922 telah selesai dirawat, lalu 55 orang masih perlu dirujuk di rumah sakit dan 4.867 sudah dinyatakan sehat. Dengan demikian, masih ada 183 yang masih sementara dirawat.
Diketahui, program wisata duta COVID-19 Sulsel memanfaatkan enam hotel sebagai tempat isolasi mandiri terpusat di Kota Makassar. Hotel itu yakni, Swissbell, Almadera, Harper, Remcy, Grand Palace, dan Hotel Grand Imawan.
Semua warga di 24 kabupaten/kota di Sulsel yang teridentifikasi sebagai OTG, menjalani isolasi mandiri di hotel-hotel tersebut. "Kebijakannya disatukan saja di Makassar agar dapat mengurangi penularan COVID-19 di kabupaten/kota lain," kata Ichsan.
Gubernur Sulsel, Prof HM Nurdin Abdullah mengatakan program ini masih intensif dilakukan sebagai upaya memutus mata rantai penularan COVID-19 di Sulsel. Sebab, dengan program tersebut penularan dan kurva pandemi di Sulsel terus melandai.
"Alhamdulillah kalau program ini bisa menjadi solusi bagi daerah lain. Semoga ini bermanfaat, amin," katanya
Sebelumnya, Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartato mengapresiasi program yang dinisiasi Pemprov Sulsel. Bahkan, Pemprov DKI Jakarta diminta menerapkan program serupa untuk meningkatkan angka kesembuhan pasien COVID-19 di Ibu Kota negara tersebut.
Pemprov Gorontalo belajar program duta wisata COVID-19 Sulsel
Rabu, 16 September 2020 18:28 WIB