Jakarta (ANTARA) - Direktur Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Anak Usia Dini Ditjen Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Santi Ambarrukmi mengatakan animo guru dan tenaga kependidikan untuk mengikuti Program Guru Penggerak cukup tinggi.
"Kami sangat senang karena sambutan dari acara sosialisasi Program Guru Penggerak ini cukup baik. Ini menunjukkan tingginya animo mereka terhadap program ini," katanya melalui keterangan tertulis di Jakarta, Senin, dalam acara sosialisasi Program Guru Penggerak melalui webinar dengan perwakilan guru dan tenaga kependidikan dari Provinsi Gorontalo, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Selatan.
Ia mengatakan Program Guru Penggerak bertujuan meningkatkan kompetensi guru agar mampu menciptakan ekosistem yang berdaya dan berkomitmen dalam meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar murid. Peserta Guru Penggerak akan menjalani pendidikan selama sembilan bulan.
Untuk angkatan kedua, Kemendikbud membuka kesempatan kepada 2.800 guru dari 56 kabupaten. Peserta Guru Penggerak, bukan hanya guru yang berstatus PNS, tetapi juga bisa dari guru non PNS baik dari sekolah negeri maupun swasta.
Program Guru Penggerak, kata Santi Ambarrukmi, sudah dicanangkan sejak 3 Juli 2020. Untuk angkatan pertama sudah tersaring sebanyak 2.800 guru dari 19.218 guru yang mendaftar.
Kepala Dinas Kabupaten Jeneponto, Racmat Sasmito, mengatakan pihaknya akan mewajibkan guru inti untuk mendaftar Program Guru Penggerak.
Selain merekrut calon peserta program Guru Penggerak, Kemendikbud juga mendorong guru berpengalaman, kepala sekolah, pengawas sekolah, praktisi/ akademisi/ konsultan untuk mendaftarkan diri sebagai pengajar praktik (pendamping) program Guru Penggerak. Seleksi pengajar praktik (pendamping) akan dibuka tanggal 20 Oktober – 13 November 2020.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK) Iwan Syahril Iwan menjelaskan, fokus program Guru Penggerak ada pada peningkatan hasil belajar murid yang tidak terlepas dari upaya peningkatan kompetensi guru.
Para pendidik diminta menciptakan ekosistem pendidikan yang bertujuan meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar siswa.
Guru Penggerak diharapkan mendorong pertumbuhan murid secara holistik dan menjadi pelatih atau mentor bagi guru lain, menularkan pengalaman terbaik, di sekolah maupun lingkungan.
"Kami menargetkan sampai tahun 2024 jumlah guru penggerak akan mencapai 405.900 guru," kata Iwan.
Informasi terkait dengan seleksi calon peserta dan pengajar praktik (pendamping) Program Guru Penggerak dapat diakses melalui laman sekolah.penggerak.kemdikbud.go.id/gurupenggerak.
Sosialisasikan ke Gorontalo, Kemendikbud: animo guru ikuti Program Guru Penggerak tinggi
Senin, 19 Oktober 2020 15:33 WIB