Jakarta (ANTARA GORONTALO) - Politisi PDI Perjuangan Rieke Diah Pitaloka
dinobatkan sebagai Duta Arsip dalam seminar internasional yang digelar
Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) di Jakarta, Selasa.
Dalam kesempatan itu Rieke menyatakan harapannya agar arsip
Konferensi Asia Afrika dan Konferensi Gerakan Non-Blok menjadi
perhatian kalangan internasional.
"Kami ingin ada perhatian kalangan internasional terhadap arsip KAA
dan Gerakan Non-Blok. Kedua konferensi itu menjadi hal penting dalam
situasi politik hubungan internasional," ujar Rieke di sela-sela
kegiatan seminar internasional ANRI, di Jakarta, Selasa.
Rieke mengatakan tidak mudah menyandang peran sebagai Duta Arsip,
karena menuntut perhatian khusus dalam merawat dan melindungi
arsip-arsip nasional.
Meskipun demikian Rieke berjanji akan menjalankan tugasnya sebagai
Duta Arsip dengan baik, termasuk mendukung pengajuan dokumentasi
Konferensi Asia-Afrika dan Gerakan Non-Blok sebagai arsip dunia dalam
Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan
Bangsa-Bangsa (UNESCO).
"Arsip itu merupakan harta karun. Saya akan mencoba memperjuangkan
arsip KAA dan Gerakan Non Blok untuk diterima di UNESCO," kata Rieke.
Selain Rieke, ANRI turut menunjuk putra Presiden kelima Megawati
Soekarnoputri, Muhammad Prananda Prabowo sebagai Duta Arsip, karena
memiliki keseriusan dalam menjaga arsip nasional, khususnya yang
berkaitan dengan dokumentasi Presiden pertama RI Soekarno.
Kepala ANRI Mustari Irawan mengatakan penunjukkan Rieke dan
Prananda Prabowo sebagai Duta Arsip pertama, seiring dengan peringatan
Hari Kearsipan ke-44.
Mustari menyampaikan arsip KAA dan Gerakan Non-Blok memang perlu
dimasukkan dalam UNESCO sebagai Memory of World. Persiapan pengusulan
arsip KAA untuk masuk dalam UNESCO menurutnya telah dilakukan sejak
2012.
Rieke Diah Pitaloka dinobatkan sebagai Duta Arsip
Selasa, 26 Mei 2015 16:56 WIB