Denpasar (ANTARA GORONTALO) - Orangtua kandung Angeline (8), Rosidik dan
Amidah, mendatangi markas Kepolisian Resor Kota (Polresta) Denpasar,
Bali, Kamis.
"Kami mau melaporkan penyebab meninggalnya, karena adanya kekerasan
fisik yang dialami dan penelantaran," kata penasehat hukum dari Pusat
Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota
Denpasar, Siti Sapurah, yang mendampingi orangtua kandung Angeline di
Markas Kepolisian Resor Kota Denpasar, Kamis.
Namun petugas tidak menerima laporan mereka dengan alasan polisi masih menelusuri kasus tersebut.
"Kami belum diterima. Alasannya masih ditelusuri. Saya juga tidak tahu ya," imbuhnya.
Siti mengatakan lembaganya juga ingin mengetahui hasil otopsi tim dokter forensik Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar.
"Kami dapat informasi kalau hasil visum dan otopsi jenazah Angeline
ada pukulan luka tumpul bukan keterangan hasil kekerangan seksual,"
ucapnya.
Sementara ayah kandung Angeline, Rosidik, mengaku ingin mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai kematian anaknya.
Pria yang berasal dari Banyuwangi, Jawa Timur, itu berharap agar
jenazah anaknya segera bisa dibawa ke Banyuwangi untuk dikebumikan.
"Saya berharap jenazah anak saya bisa dibawa pulang dan dimakamkan di sana," ucapnya.
Sampai sekarang kepolisian masih mengembangkan penyelidikan kasus
kematian anak perempuan siswi kelas 2-B di Sekolah Dasar Negeri 12
Kesiman, Sanur, Denpasar itu.
Polisi baru menetapkan satu tersangka dalam perkara itu yakni Agus
(25), pekerja rumah tangga yang diduga melakukan kekerasan fisik dan
kekerasan seksual terhadap Angeline.
Polisi masih meminta keterangan dari ibu angkat Angeline, Margaret,
serta dua kakak angkatnya, satu petugas satuan pengamanan di kediaman
Margaret dan dua penghuni kos.
Orangtua kandung Angeline datangi Polresta Denpasar
Kamis, 11 Juni 2015 18:13 WIB