• Top News
  • Terkini
  • Rilis Pers
Antaranews.com
Tentang Kami
Antara News gorontalo
Senin, 15 Desember 2025
Antara News gorontalo
Antara News gorontalo
  • Home
  • Nusantara
      • antaranews.com
      • Aceh/NAD
      • Bali
      • Bangka/Belitung
      • Banten
      • Bengkulu
      • Gorontalo
      • Jambi
      • Jawa Barat
      • Jawa Tengah
      • Jawa Timur
      • Kalimantan Barat
      • Kalimantan Selatan
      • Kalimantan Tengah
      • Kalimantan Timur
      • Kalimantan Utara
      • Kepulauan Riau
      • Kuala Lumpur
      • Lampung
      • Maluku
      • Megapolitan
      • NTB
      • NTT
      • Papua
      • Papua Tengah
      • Riau
      • Sulawesi Selatan
      • Sulawesi Tengah
      • Sulawesi Tenggara
      • Sulawesi Utara
      • Sumatera Barat
      • Sumatera Selatan
      • Sumatera Utara
      • Yogyakarta
  • Nasional
    • Mendagri dampingi Presiden tinjau lokasi pengungsi banjir Langkat

      Mendagri dampingi Presiden tinjau lokasi pengungsi banjir Langkat

      Minggu, 14 Desember 2025 14:02

      LKBN ANTARA promosi budaya dan ekraf lewat Festival Fotografi Celebes

      LKBN ANTARA promosi budaya dan ekraf lewat Festival Fotografi Celebes

      Minggu, 14 Desember 2025 14:01

      Wamenpar apresiasi ANTARA promosi budaya lewat Festival Foto Celebes

      Wamenpar apresiasi ANTARA promosi budaya lewat Festival Foto Celebes

      Minggu, 14 Desember 2025 13:57

      LKBN ANTARA rayakan HUT ke-88 lewat Festival Fotografi Celebes

      LKBN ANTARA rayakan HUT ke-88 lewat Festival Fotografi Celebes

      Minggu, 14 Desember 2025 13:56

      Mahfud: Peraturan Polri Nomor 10/2025 bertentangan dengan putusan MK

      Mahfud: Peraturan Polri Nomor 10/2025 bertentangan dengan putusan MK

      Sabtu, 13 Desember 2025 13:31

  • Kabar Gorontalo
    • Pemprov Gorontalo
    • Kab. Bone Bolango
    • Kab. Gorontalo Utara
    • Kab. Gorontalo
    • Kab. Boalemo
    • Kab. Pohuwato
    • Kota Gorontalo
    • Umum
    • Peristiwa
        • Politik
        • Hukum
        Bawaslu Gorontalo Utara perkuat pengawasan pemutakhiran data parpol

        Bawaslu Gorontalo Utara perkuat pengawasan pemutakhiran data parpol

        Minggu, 23 November 2025 5:39

        Bawaslu tanamkan semangat Hari Pahlawan sebagai pengawas pemilu

        Bawaslu tanamkan semangat Hari Pahlawan sebagai pengawas pemilu

        Senin, 10 November 2025 18:47

        Bawaslu memastikan hak politik disabilitas melalui pemahaman kepemiluan

        Bawaslu memastikan hak politik disabilitas melalui pemahaman kepemiluan

        Selasa, 14 Oktober 2025 21:39

        Bawaslu lakukan pengawasan rapat pleno terbuka rekapitulasi DPB

        Bawaslu lakukan pengawasan rapat pleno terbuka rekapitulasi DPB

        Kamis, 2 Oktober 2025 18:38

        Polri: Operasi Zebra Otanaha 2025 meningkatkan kepatuhan pengendara

        Polri: Operasi Zebra Otanaha 2025 meningkatkan kepatuhan pengendara

        Kamis, 27 November 2025 5:20

        LPKA Gorontalo gelar lomba pentas seni anak binaan

        LPKA Gorontalo gelar lomba pentas seni anak binaan

        Selasa, 25 November 2025 17:57

        LPP Gorontalo membekali warga binaan keterampilan menjahit

        LPP Gorontalo membekali warga binaan keterampilan menjahit

        Selasa, 25 November 2025 17:55

        UNG berkomitmen wujudkan kampus aman dan bebas kekerasan

        UNG berkomitmen wujudkan kampus aman dan bebas kekerasan

        Minggu, 23 November 2025 5:40

    • Ekonomi
        • Umum
        • Pariwisata
        Bawaslu Gorontalo Utara perkuat pengawasan pemutakhiran data parpol

        Bawaslu Gorontalo Utara perkuat pengawasan pemutakhiran data parpol

        Minggu, 23 November 2025 5:39

        Bawaslu tanamkan semangat Hari Pahlawan sebagai pengawas pemilu

        Bawaslu tanamkan semangat Hari Pahlawan sebagai pengawas pemilu

        Senin, 10 November 2025 18:47

        Bawaslu memastikan hak politik disabilitas melalui pemahaman kepemiluan

        Bawaslu memastikan hak politik disabilitas melalui pemahaman kepemiluan

        Selasa, 14 Oktober 2025 21:39

        Bawaslu lakukan pengawasan rapat pleno terbuka rekapitulasi DPB

        Bawaslu lakukan pengawasan rapat pleno terbuka rekapitulasi DPB

        Kamis, 2 Oktober 2025 18:38

        Polri: Operasi Zebra Otanaha 2025 meningkatkan kepatuhan pengendara

        Polri: Operasi Zebra Otanaha 2025 meningkatkan kepatuhan pengendara

        Kamis, 27 November 2025 5:20

        LPKA Gorontalo gelar lomba pentas seni anak binaan

        LPKA Gorontalo gelar lomba pentas seni anak binaan

        Selasa, 25 November 2025 17:57

        LPP Gorontalo membekali warga binaan keterampilan menjahit

        LPP Gorontalo membekali warga binaan keterampilan menjahit

        Selasa, 25 November 2025 17:55

        UNG berkomitmen wujudkan kampus aman dan bebas kekerasan

        UNG berkomitmen wujudkan kampus aman dan bebas kekerasan

        Minggu, 23 November 2025 5:40

        Wagub Gorontalo imbau KUR dimanfaatkan tepat kelola

        Wagub Gorontalo imbau KUR dimanfaatkan tepat kelola

        Rabu, 22 Oktober 2025 5:30

        Tingkat ketimpangan pengeluaran di Gorontalo turun 0,021 poin

        Tingkat ketimpangan pengeluaran di Gorontalo turun 0,021 poin

        Senin, 28 Juli 2025 18:54

        KPw BI Gorontalo gelar edukasi CBP Rupiah dan membaca sejak dini

        KPw BI Gorontalo gelar edukasi CBP Rupiah dan membaca sejak dini

        Kamis, 24 Juli 2025 15:45

        Polri berkomitmen dukung peningkatan produksi jagung di Bone Bolango

        Polri berkomitmen dukung peningkatan produksi jagung di Bone Bolango

        Kamis, 10 Juli 2025 20:11

        Pemprov hadirkan pesona Gorontalo melalui Discover Nusantara 2025

        Pemprov hadirkan pesona Gorontalo melalui Discover Nusantara 2025

        Senin, 11 Agustus 2025 22:14

        Wisata Oluhuta Paradise ramai pengunjung saat libur panjang

        Wisata Oluhuta Paradise ramai pengunjung saat libur panjang

        Sabtu, 31 Mei 2025 19:47

        Bank Indonesia sebut GKK mengakselerasi pertumbuhan ekonomi

        Bank Indonesia sebut GKK mengakselerasi pertumbuhan ekonomi

        Selasa, 25 Juni 2024 23:07

        Luhut: Gorontalo miliki daya tarik wisata maritim

        Luhut: Gorontalo miliki daya tarik wisata maritim

        Sabtu, 16 September 2023 6:29

    • Internasional
      • Turkiye: ISIS tak lagi ancaman sistematis, tapi diperalat negara lain

        Turkiye: ISIS tak lagi ancaman sistematis, tapi diperalat negara lain

        Minggu, 14 Desember 2025 14:11

        Palestina sambut PBB tuntut Israel cabut pembatasan bantuan Gaza

        Palestina sambut PBB tuntut Israel cabut pembatasan bantuan Gaza

        Sabtu, 13 Desember 2025 13:38

        Kemenag gelar muktamar moderasi beragama-ekoteologi pesantren

        Kemenag gelar muktamar moderasi beragama-ekoteologi pesantren

        Sabtu, 13 Desember 2025 13:36

        Presiden Abbas desak Italia untuk mengakui negara Palestina

        Presiden Abbas desak Italia untuk mengakui negara Palestina

        Sabtu, 13 Desember 2025 13:35

        Belgia akan siapkan 1.500 pasukan untuk pengerahan cepat NATO 2026

        Belgia akan siapkan 1.500 pasukan untuk pengerahan cepat NATO 2026

        Sabtu, 13 Desember 2025 13:32

    • Hiburan
      • Falcon Pictures gelar galaComic 8 Revolution: Santet K4bin3t

        Falcon Pictures gelar galaComic 8 Revolution: Santet K4bin3t

        Minggu, 14 Desember 2025 14:09

        Dari mabuk laut hingga kunyah sereh, demi "Comic 8" dan totalitas

        Dari mabuk laut hingga kunyah sereh, demi "Comic 8" dan totalitas

        Minggu, 14 Desember 2025 14:09

        Duet unik Yuni Shara berdangdut, Rhoma Irama bawakan lagu Aladdin

        Duet unik Yuni Shara berdangdut, Rhoma Irama bawakan lagu Aladdin

        Minggu, 14 Desember 2025 14:08

        Lupa Daratan, eksplor komedi Ernest Prakasa terhadap Vino G. Bastian

        Lupa Daratan, eksplor komedi Ernest Prakasa terhadap Vino G. Bastian

        Minggu, 14 Desember 2025 14:07

        Rhoma Irama buka konser selebrasi 55th Soneta dengan "Adu Domba"

        Rhoma Irama buka konser selebrasi 55th Soneta dengan "Adu Domba"

        Minggu, 14 Desember 2025 13:58

    • Olahraga
      • Presiden Prabowo bangga dan sampaikan salam ke seluruh atlet Indonesia

        Presiden Prabowo bangga dan sampaikan salam ke seluruh atlet Indonesia

        Minggu, 14 Desember 2025 14:10

        Arteta akui Arsenal tampil mengecewakan di babak pertama kontra Wolves

        Arteta akui Arsenal tampil mengecewakan di babak pertama kontra Wolves

        Minggu, 14 Desember 2025 14:10

        Diwarnai dua gol bunuh diri, Arsenal menang dramatis 2-1 atas Wolves

        Diwarnai dua gol bunuh diri, Arsenal menang dramatis 2-1 atas Wolves

        Minggu, 14 Desember 2025 14:08

        PSG kembali ke puncak klasemen setelah menang 3-2 di markas Metz

        PSG kembali ke puncak klasemen setelah menang 3-2 di markas Metz

        Minggu, 14 Desember 2025 14:06

        Chelsea raih kemenangan 2-0 atas Everton di Stamford Bridge

        Chelsea raih kemenangan 2-0 atas Everton di Stamford Bridge

        Minggu, 14 Desember 2025 14:06

    • Teknologi
      • EV terus tumbuh, strategi pengolahan limbah baterai harus diperhatikan

        EV terus tumbuh, strategi pengolahan limbah baterai harus diperhatikan

        Sabtu, 13 Desember 2025 9:34

        Pakar: Tren mobil listrik di 2026 sedikit kurang bergairah

        Pakar: Tren mobil listrik di 2026 sedikit kurang bergairah

        Sabtu, 13 Desember 2025 9:32

        Tutup 2025, Kawasaki rilis tiga model baru perkuat segmen premium

        Tutup 2025, Kawasaki rilis tiga model baru perkuat segmen premium

        Jumat, 12 Desember 2025 9:03

        Deretan mobil listrik baru yang meluncur di Indonesia selama 2025

        Deretan mobil listrik baru yang meluncur di Indonesia selama 2025

        Jumat, 12 Desember 2025 8:56

        Teknologi SiLK hadir sebagai tindakan lasik mata tanpa flap

        Teknologi SiLK hadir sebagai tindakan lasik mata tanpa flap

        Senin, 8 Desember 2025 18:37

    • Artikel
      • Generasi QRIS di era cashless society

        Generasi QRIS di era cashless society

        Selasa, 28 Oktober 2025 11:12

        Mencari jalan keluar beban utang Whoosh

        Mencari jalan keluar beban utang Whoosh

        Sabtu, 18 Oktober 2025 17:14

        Pentingnya mengawal nusantara dari angkasa secara berdaulat

        Pentingnya mengawal nusantara dari angkasa secara berdaulat

        Senin, 13 Oktober 2025 8:00

        Gizi inklusi, saatnya pikirkan MBG anak berkebutuhan khusus

        Gizi inklusi, saatnya pikirkan MBG anak berkebutuhan khusus

        Selasa, 7 Oktober 2025 8:41

        Mimbar budaya MotoGP Mandalika

        Mimbar budaya MotoGP Mandalika

        Jumat, 3 Oktober 2025 19:11

    • Foto
      • FESTIVAL BALON UDARA DI GORONTALO

        FESTIVAL BALON UDARA DI GORONTALO

        Minggu, 7 September 2025 12:53

        Peluncuran New Yamaha NMAX TURBO

        Peluncuran New Yamaha NMAX TURBO

        Rabu, 12 Juni 2024 17:32

        AKSI DAMAI PERINGATI HARI PENDIDIKAN NASIONAL

        AKSI DAMAI PERINGATI HARI PENDIDIKAN NASIONAL

        Jumat, 3 Mei 2024 8:07

        MEGAHNYA KAPAL TEMBAGA DI DANAU PERINTIS

        MEGAHNYA KAPAL TEMBAGA DI DANAU PERINTIS

        Sabtu, 27 Januari 2024 19:47

        UPACARA HUT KE-78 REPUBLIK INDONESIA DI GORONTALO

        UPACARA HUT KE-78 REPUBLIK INDONESIA DI GORONTALO

        Kamis, 17 Agustus 2023 15:58

    • Infografik
    • Video
      • Bangun masa depan baru, warga binaan Lapas Gorontalo ikut ujian

        Bangun masa depan baru, warga binaan Lapas Gorontalo ikut ujian

        Selasa, 9 Desember 2025 19:58

        ORI Gorontalo jaring aduan dan buka layanan terpadu untuk warga desa

        ORI Gorontalo jaring aduan dan buka layanan terpadu untuk warga desa

        Selasa, 28 Oktober 2025 20:43

        Wamen PPPA harap hasil kebun di Gorontalo bisa dukung program MBG

        Wamen PPPA harap hasil kebun di Gorontalo bisa dukung program MBG

        Kamis, 9 Oktober 2025 20:25

        Ratusan keluarga risiko stunting di Gorontalo terima bantuan nutrisi

        Ratusan keluarga risiko stunting di Gorontalo terima bantuan nutrisi

        Senin, 22 September 2025 18:25

        Ombudsman tekankan akselerasi pembangunan SDN Bone Raya

        Ombudsman tekankan akselerasi pembangunan SDN Bone Raya

        Jumat, 19 September 2025 0:22

    Kenapa SARS-CoV-2 tak salah?

    Senin, 4 Januari 2021 12:30 WIB

    Kenapa SARS-CoV-2 tak salah?

    Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Prof Dr Amin Soebandrio. (ANTARA/Virna P Setyorini)

    Jakarta (ANTARA) - Tahun sudah berganti, namun status pandemi coronavirus disease 2019 (COVID-19) belum berakhir. Meski vaksin mulai tersedia, namun tetap banyak yang bertanya-tanya kapan kondisi yang tidak pasti ini akan benar-benar berakhir.

    Sehari menjelang pergantian tahun dari 2020 ke 2021, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan varian-varian severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2), virus yang menjadi penyebab COVID-19 dan telah menginfeksi 82.57 juta orang di 222 negara hingga 3 Januari 2021.

    Ada varian D614G yang menyebar di Januari dan Februari 2020, yang menggantikan strain SARS-CoV-2 yang pertama teridentifikasi di China. Varian tersebut mendominasi penularan global dalam waktu empat bulan setelah penyebarannya pertamanya, dengan efektivitas penularan yang lebih tinggi.

    Pada Agustus dan September 2020 kembali terdeteksi varian SARS-CoV-2 lain bernama Cluster 5 di North Jutland, Denmark. Namun pihak berwenang di sana telah mengidentifikasi hanya 12 kasus manusia dari varian tersebut dan tampaknya tidak menyebar luas.

    Lalu pada 14 Desember 2020, pihak berwenang Inggris melaporkan pada WHO varian SARS-CoV-2 VOC 202012/01 yang mengandung 23 substitusi nukleotida dan secara filogenetik tidak berkaitan dengan SARS-CoV-2 yang juga sedang merebak di sana. Asal varian virus baru itu tidak jelas, namun pertama kali terdeteksi di Inggris Tenggara dan hanya dalam beberapa minggu telah menggantikan garis keturunan virus lain di wilayah geografis tersebut.

    Hasil studi epidemiologi, pemodelan, filogenetik dan klinis awal menunjukkan varian baru dari Inggris itu menunjukkan peningkatan kemampuan penularan, namun tidak ada perubahan dalam tingkat keparahan penyakit (diukur berdasarkan lama rawat inap dan kasus kematian dalam 28 hari), atau terjadinya infeksi ulang jika dibandingkan dengan SARS-CoV-2 yang beredar di sana.

    Meski mutasi varian tersebut menghapus posisi 69/70del dan mempengaruhi kinerja beberapa uji diagnostik PCR dengan target gen S, namun evaluasi laboratorium menunjukkan tidak ada pengaruh yang signifikan terhadap kinerja perangkat aliran lateral berbasis antigen. Per 30 Desember, varian VOC 202012/01 dilaporkan sudah ada di 31 negara.

    Varian lain dari virus corona tipe baru bernama 501Y.V2 hasil mutasi N501Y juga ditemukan di Afrika Selatan pada 18 Desember 2020, dan otoritas nasional negara tersebut melaporkan penyebaran cepat terjadi di tiga provinsi. Analisis filogenetik menunjukkan varian tersebut berbeda dengan yang ada di Inggris.

    Sebelum ditetapkan sebagai varian baru dari SARS-CoV-2 pengurutan rutin oleh otoritas kesehatan di negara tersebut menemukan varian tersebut telah menggantikan virus corona tipe baru yang beredar di Provinsi Eastern Cape, Western Cape dan KwaZulu-Natal. Data genom memang memperlihatkan varian 501.V2 tersebut dengan cepat menggantikan garis keturunan lain yang sudah menyebar di Afrika Selatan.

    Masih diperlukan penelitian lebih lanjut guna memahami dampak penularan, keparahan klinis infeksi, diagnostik laboratorium, terapeutik, vaksin atau tindakan pencegahan kesehatan masyarakat apa yang diperlukan guna mengatasi varian tersebut. Pada 30 Desember 2020, varian 501.V2 dilaporkan telah menyebar di empat negara lain.

    Bertahan hidup

    Dari laporan WHO tersebut, yang menjadi pertanyaan adalah apakah SARS-CoV-2 akan terus bermutasi? Sampai kapan dia akan bermutasi?

    Sebagaimana lazimnya virus lain, setiap kali virus corona tipe baru yang pertama teridentifikasi di Kota Wuhan, China, Desember 2019 itu bereplikasi, maka dia akan bermutasi. Jadi setiap kali virus tersebut memperbanyak diri, dia akan bermutasi sambil di dalamnya terjadi proses seleksi.

    Yang perlu dipahami semua orang saat ini, tidak ada "niat" dari SARS-CoV-2 untuk menjadi lebih ganas atau kurang ganas menginfeksi manusia. Virus tersebut hanya mau bertahan hidup saja, sehingga perlu menyesuaikan diri terhadap lingkungan barunya, kata Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Prof Dr Amin Soebandrio kepada ANTARA, akhir Desember 2020.

    SARS-CoV-2 akan bermutasi dan ketika itu bagus untuknya, maka virus tersebut akan selamat. Tapi sebaliknya, jika mutasi yang dilakukannya ternyata tidak berjalan baik, maka akan mati atau terjadi silent mutation karena tidak terjadi perubahan apapun dalam kromosomnya.

    Ada proses seleksi di sana. Sehingga semakin lama virus itu bermutasi dan dapat bertahan hidup, maka akan menjadi lebih fit dan cocok terhadap lingkungannya.

    Kondisi lingkungan yang berbeda-beda, mulai dari yang berkaitan dengan suhu hingga sistem kekebalan tubuh manusia sangat berpengaruh terhadap kondisi virus. Sehingga faktor genetika manusia juga mempengaruhi, yang membuat mutasi SARS-CoV-2 pada orang Indonesia bisa berbeda hasilnya jika terjadi pada orang Eropa atau Amerika Serikat.

    Virus tidak salah

    Jika mengikuti bagaimana manusia, mikroba, satwa dan tumbuhan hidup di lingkungannya saat ini, dengan ilustrasi konflik manusia dengan satwa liar yang semakin sering terjadi, menjadi gambaran jelas di masa depan kemungkinan pandemi lebih besar bisa saja terjadi.

    Yang sebelumnya mereka hidup tenang di dalam hutan, namun secara insting mereka mencari lahan baru yang lebih nyaman ketika kondisi “rumahnya” tersebut sudah tidak bagus lagi. Hutan dalam kondisi baik sebenarnya “membatasi” ruang geraknya mikroba.

    "Sama dengan manusia. Jadi mereka enggak salah," ujar Prof Amin menjelaskan alasan virus menginfeksi manusia karena ingin bertahan hidup dengan mencari “rumah” baru.

    Dalam persaingan itu, terjadi interaksi antara virus dan manusia. Awalnya manusia memiliki kekebalan dan virus tidak membuat sakit, sehingga mikroba memilih hidup di mahluk hidup lain, seperti kelelawar dan satwa liar lainnya.

    Namun virus melakukan penyesuaian dengan bermutasi sehingga akhirnya penularan antara manusia ke manusia dapat terjadi. Ketika penularan antarmanusia sudah dapat terjadi, penularannya akan semakin cepat terjadi.

    Jika semua sudah terinfeksi virus tersebut, tetapi tidak menyebabkan sakit keras, artinya sebagian besar manusia sudah punya kekebalan terhadapnya. Saat itu virus akan menyingkir, sehingga untuk sementara pandemi akan selesai.

    Tapi virus tidak hilang, dia hanya akan keluar dari tubuh manusia untuk mencari host baru, kata Amin. Saat itu sebagian besar dari mereka akan mati, namun yang cocok dengan host baru akan bertahan beberapa bulan atau tahun sampai suatu ketika bisa menginfeksi manusia lagi.

    Siklus wabah penyakit seperti itu memang terjadi lima hingga 10 tahunan, namun dengan kondisi seperti sekarang di mana hutan dan satwa liar semakin menyusut bisa saja menjadi lebih dekat jarak waktu peristiwanya. Perlu dipahami, tidak hanya SARS-CoV-2 yang dapat menginfeksi manusia, karenanya kewaspadaan itu perlu terus ada dengan menjalankan hidup bersih.

    “Rumah virus” hilang

    Manusia banyak kehilangan. Kesedihan begitu besar karena banyak yang harus kehilangan orang-orang terkasih dalam sekejap, karena virus yang ingin bertahan hidup itu.

    Tapi kenapa mereka harus bertahan hidup, kenapa mereka harus mencari “rumah” baru, tidakkah mereka sudah punya tempat nyaman sendiri?

    Ada flashback yang mungkin terpotong sehingga tidak semua manusia sadar apa yang sedang terjadi saat ini. Mungkin benar saat ini masuk dalam Era Industri 4.0 di mana kecanggihan teknologi informasi dan telekomunikasi (TIK) merasuki seluruh aspek kehidupan, namun pada kenyataannya manusia belum dapat sepenuhnya lepas dari eksploitasi sumber daya alam.

    Penebangan hutan bukan hanya terjadi di luar negeri. Dari 12 negara dengan mega keanekaragaman hayati memang Indonesia memiliki koleksi terbanyak, mencapai 12 persen biodiversitas dunia. Bahkan prosentase keragaman biota lautnya lebih besar lagi.

    Hutan tropis memang kaya, tentu saja termasuk mikroba di dalamnya. Tetapi kalau dilihat kerusakannya, juga bukan main besarnya, dan itu terjadi di 12 negara pemilik mega keanekaragaman hayati dunia yang kemudian ternyata menimbulkan banyak masalah, kata ahli zoologi dan biologi konservasi dari Universitas Indonesia Prof Jatna Supriatna.

    Pada fase manusia masih hidup dengan cara bertani dan berburu, hutan masih cukup luas dan kondisi keanekaragaman hayati masih cukup bagus untuk satwa liar hidup dengan baik. Saat itu hubungannya dengan manusia masih normal, density-dependent yang terjadi melalui penyakit, kompetisi dan predasi terjadi dengan baik.

    Kemudian mulai terjadi kerusakan hutan untuk perumahan hingga tambang, yang membuat satwa liar semakin mudah ditangkap dan diperjualbelikan oleh manusia, baik secara legal maupun ilegal. Selebihnya kondisi menjadi semakin berat dengan bertambahnya populasi manusia hingga mencapai tujuh miliar orang dan terkonsentrasi hidup di daerah tropis seperti Brasil, Indonesia, Kongo, Vietnam, China.

    Urbanisasi mulai “memakan” hutan. Pembangunan jalan, gedung, termasuk perubahan iklim menyebabkan hutan di dunia menjadi menyusut sehingga semakin mendekatkan manusia dengan satwa liar.

    Tidak ada lagi population density dependent yang biasanya diperankan oleh karnivora seperti harimau untuk mengendalikan populasi primata, kelelawar, babi, hingga tikus yang selama ini diketahui sebagai pembawa virus, bakteri, serta macam-macam mikroba.

    Dengan keanekaragaman hayati yang tinggi dan dalam kondisi bagus, maka, menurut Jatna, terjadi dilution effect dan dapat menurunkan risiko penyakit menular, karena jumlah virus, bakteri, kutu dan mikroba lainnya menjadi stabil.

    Tetapi begitu hutan hilang, semua itu menjadi tidak stabil. Penularan dari satwa liar ke manusia dapat terjadi dan transmisinya semakin menjadi-jadi ketika virus atau mikroba lainnya sudah mampu menular antara manusia dengan manusia.

    Maka jelas, keutuhan keanekaragaman hayati itu menjadi penghalang transmisi zoonosis, penyakit pada binatang yang dapat ditularkan pada manusia secara langsung seperti halnya SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi COVID-19.

    Perdagangan satwa liar dalam jumlah ratusan ribu per tahun mencapai angka hingga jutaan dolar AS di dunia. Berbagai jenis satwa liar diperdagangkan di wet market yang di Indonesia biasanya dilakukan di pasar burung.

    Dan di sana lah semua mikroba mulai dari bakteri, virus, kutu akan saling berpindah antarsatwa sampai akhirnya mampu melompat ke manusia. Bisa pula virus melompat ke hewan domestik dulu, menyesuaikan diri dengan host barunya sampai akhirnya ada loncatan hingga ke manusia, ujar Jatna.

    Kondisi tersebut akan terus terjadi. Ebola diketahui berasal dari infeksi virus yang dibawa kelelawar, HIV diketahui berasal dari primata. Karenanya manusia kembali diingatkan untuk mencintai satwa tetapi jangan sampai memeliharanya supaya dapat mencegah terjadinya zoonosis di masa depan.

    Pewarta: Virna P Setyorini
    Editor : Hence Paat
    COPYRIGHT © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

    • Whatsapp
    • facebook
    • twitter
    • email
    • pinterest
    • print

    Berita Terkait

    Tujuh imbauan WHO soal COVID-19 secara global

    Tujuh imbauan WHO soal COVID-19 secara global

    5 Juni 2025 10:34

    Penerima vaksin lengkap di Indonesia capai 36,3 juta warga

    Penerima vaksin lengkap di Indonesia capai 36,3 juta warga

    1 September 2021 19:14

    Mutasi virus corona berpengaruh pada efikasi vaksin

    Mutasi virus corona berpengaruh pada efikasi vaksin

    15 Februari 2021 15:16

    Menristek sebut belum ada bukti SARS-CoV-2 dengan mutasi D614G lebih ganas

    Menristek sebut belum ada bukti SARS-CoV-2 dengan mutasi D614G lebih ganas

    2 September 2020 15:48

    Peneliti LIPI: Belum terbukti klinis SARS-CoV2 lebih infeksius pada manusia

    Peneliti LIPI: Belum terbukti klinis SARS-CoV2 lebih infeksius pada manusia

    1 September 2020 18:17

    Ilmuwan di Singapura temukan varian baru mutasi virus corona

    Ilmuwan di Singapura temukan varian baru mutasi virus corona

    21 Agustus 2020 17:35

    SARS-CoV-2 "menumpangi" polutan? ini penjelasannya

    SARS-CoV-2 "menumpangi" polutan? ini penjelasannya

    3 Mei 2020 15:48

    Peneliti LIPI sebut COVID-19 berpotensi menular melalui feses

    Peneliti LIPI sebut COVID-19 berpotensi menular melalui feses

    12 Maret 2020 15:47

    Top News

    • LKBN ANTARA rayakan HUT ke-88 lewat Festival Fotografi Celebes

      LKBN ANTARA rayakan HUT ke-88 lewat Festival Fotografi Celebes

      10 jam lalu

    • Gubernur Gorontalo terima hadiah buku di hari ulang tahun

      Gubernur Gorontalo terima hadiah buku di hari ulang tahun

      13 Desember 2025 08:56

    • Pemprov Gorontalo apresiasi kontribusi nyata pelaku Parekraf

      Pemprov Gorontalo apresiasi kontribusi nyata pelaku Parekraf

      12 Desember 2025 08:35

    • Anak disabilitas di Gorontalo belajar seni dan budaya

      Anak disabilitas di Gorontalo belajar seni dan budaya

      11 Desember 2025 18:34

    • Manchester City hantam Real Madrid 2-1 di kandangnya

      Manchester City hantam Real Madrid 2-1 di kandangnya

      11 Desember 2025 08:16

    Antara News gorontalo
    gorontalo.antaranews.com
    Copyright © 2025
    • Top News
    • Terkini
    • RSS
    • Twitter
    • Facebook
    • Kabar Gorontalo
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Internasional
    • Hiburan
    • Olahraga
    • Teknologi
    • Artikel
    • Ketentuan Penggunaan
    • Tentang Kami
    • Pedoman
    • Kebijakan Privasi
    • BrandA
    • ANTARA Foto
    • Korporat
    • PPID
    • www.antaranews.com
    • Antara Foto
    • IMQ
    • Asianet
    • OANA