Gorontalo (ANTARA) - Produksi perikanan tangkap di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Kwandang, Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo tahun 2020 mengalami penurunan karena faktor cuaca dan pandemi COVID-19.
Kepala PPN Kwandang, Yanwar Amri di Gorontalo, Sabtu, mengatakan, nilai produksi tahun 2020 mengalami penurunan dibanding 2019.
Tahun 2019 mencapai Rp125 miliar sedangkan tahun 2020 turun menjadi Rp85 miliar dengan jumlah produksi sebanyak 4,8 juta kilogram (kg).
Sementara dalam kurun waktu Januari sampai Februari 2021, produksi perikanan di pelabuhan tersebut mencapai 798 ribu kg dengan nilai produksi Rp16,3 miliar.
Pihaknya optimistis kata dia, angka ini akan terus naik seiring peningkatan aktivitas perikanan tangkap di daerah itu yang semakin bergeliat.
Yanwar mengatakan, penurunan produksi perikanan dari tahun 2019 ke 2020 disebabkan faktor cuaca yang kurang baik serta pandemi COVID-19.
Mengingat dalam kurun waktu Februari hingga Mei 2020, banyak nelayan yang membatasi aktivitas melaut dan baru kembali bergeliat pada November hingga Desember tahun itu.
Namun tahun 2021 ini katanya, aktivitas kepelabuhanan semakin ditingkatkan, dan pelayanan kesyahbandaran tetap dilaksanakan 1x24 jam.
PPN Kwandang pun terus meningkatkan pelayanan jasa seperti penjualan es dan layanan lainnya yang tetap dilaksanakan sesuai jam kerja.
Diakuinya, dalam upaya meningkatkan produksi perikanan tidak sepenuhnya menjadi tanggungjawab pihak PPN Kwandang.
"Semuanya kembali pada aktivitas yang dilakukan nelayan. Namun kami akan berupaya agar seluruh kapal ikan masuk ke PPN Kwandang," ucapnya.
Ada beberapa keuntungan yang akan diperoleh, yaitu harga akan bersaing dan tentu lebih menguntungkan nelayan dan pendapatan asli daerah di sektor perikanan resmi tercatat.***