Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bersilaturahmi dengan Ketua Umum dan Sekretaris Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir dan Agung Danarto.
Pertemuan itu berlangsung di Kantor PP Muhammadiyah, di Jalan Cik Di Tiro, Yogyakarta, Sabtu.
Dalam pertemuan yang berlangsung selama lebih dari satu jam, AHY bersama Haedar Nashir membahas empat hal terkait isu-isu terkini dan masalah kebangsaan.
Didampingi Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya, Bendahara Umum Partai Demokrat Renville Antonio, dan Ketua DPD PD DIY Heri Sebayang, AHY menyampaikan rasa syukurnya karena akhirnya bisa bersilaturahmi langsung ke Kantor PP Muhammadiyah.
"Alhamdulillah, bahagia sekali akhirnya bisa bersilaturahmi dan berkunjung secara langsung ke Kantor PP Muhammadiyah Yogyakarta. Tadi dengan sangat baik, dalam suasana yang penuh dengan kekeluargaan, saya diterima oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah Bapak Prof Dr KH Haedar Nasir, yang didampingi oleh Dr Agung sebagai Sekretaris PP Muhammadiyah. Kami diskusi dan temu kangen, karena sebetulnya sudah lama saya niatkan dan telah saya haturkan kepada beliau niatan saya sejak awal, ketika saya mengunjungi Kantor PP Muhammadiyah di Jakarta, dan hari ini terjadi," kata AHY dalam siaran persnya.
AHY pun menyampaikan apresiasinya terhadap perjuangan Muhammadiyah.
"Diskusi tadi tentu terkait berbagai hal, terkait isu-isu di Indonesia, harapan ke depan, isu-isu kebangsaan. Dan, yang jelas, kami sangat berterima kasih dan terus mengapresiasi atas sikap dan perjuangan Muhammadiyah yang ingin terus mengokohkan persatuan di negeri ini," katanya.
Empat hal yang didiskusikan, mulai dari menegakkan demokrasi, Pancasila, menjaga nilai-nilai keagamaan, dan juga persatuan dan kemajuan.
"Ada empat hal tadi yang kami bicarakan dan juga menjadi pesan dari Bapak Haedar Nasir," katanya pula.
Pertama, terkait dengan bagaimana menegakkan demokrasi berpijak pada konstitusi yang berlaku di Indonesia ini.
"Kita tahu ujian dan tantangan demokrasi akan terus kita hadapi, termasuk di masa pandemi ini. Jadi, harapannya ke depan kita bisa sama-sama merawat demokrasi dalam semangat berpijak pada konstitusi yang berlaku," ujar AHY.
Kedua, terkait dengan Pancasila yang sudah menjadi keputusan negeri bangsa Indonesia harus terus dijaga, diterapkan sebenar-benarnya.
"Jangan sampai kita mudah atau lantang menyuarakan tentang Pancasila, padahal kita tidak menerapkan itu dengan sejatinya. Tentu kita juga berharap Pancasila itu tidak jadi pelabelan saja, untuk satu kelompok melawan kelompok yang lain. Justru Pancasila sebagai konsensus bersama dan mengakomodasi segala perbedaan dan keberagaman di Indonesia," ujarnya lagi.
Usai silaturahmi dengan pimpinan PP Muhammadiyah, AHY juga bersilaturahmi secara virtual dengan Buya Syafii Maarif.
"Saya tadi juga senang sekali bisa secara virtual bersilaturahmi dengan Buya Syafii Maarif. Kita tahu beliau adalah seorang tokoh besar, guru bangsa, sebagai seseorang yang memiliki pengalaman yang luar biasa dalam berbagai hal. Tadi saya juga menyampaikan harapan saya, untuk mendengarkan wejangan-wejangan dari beliau, dan beliau tadi menitipkan berbagai pesan. Pesan-pesan secara khusus yang tadi saya dengarkan di antaranya adalah, ke depan semua elemen bangsa harus bersatu-padu untuk bisa menjaga demokrasi serta juga untuk mengejar ketertinggalan kita dan menjadikan Indonesia semakin maju dan sejahtera," kata AHY pula.