Jakarta (ANTARA GORONTALO) - PT Wijaya Karya Tbk dipastikan urung mendapat
suntikan Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp3 triliun pada 2016,
karena perusahaan tersebut sedang bersiap menggarap proyek pembangunan
kereta cepat (high speed train/HST) Jakarta-Bandung.
"WIKA sudah ditunjuk menjadi lead consortium
proyek HST, sehingga tidak akan mendapat suntikan PMN," kata Menteri
BUMN Rini Soemarno di Kantor Kementerian BUMN di Jakarta, Jumat.
Diketahui saat ini WIKA sedang mengusulkan kepada DPR-RI untuk mendapat suntikan dana sebesar Rp3 triliun pada RAPBN 2016.
Menurut Rini, sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo proyek
pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung sepanjang sekitar 150 kilometer
diserahkan kepada BUMN.
Untuk merealisasikan proyek tersebut, Kementerian BUMN sudah membentuk konsorsium dimana WIKA bertindak sebagai lead consortium dengan anggota PT Jasa Marga Tbk, PT Kereta Api Indonesia (KAI) dan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VIII.
Namun ditambahkan Rini, dalam merealisasikan pembangunan kereta
cepat tersebut Pemerintah tidak akan mengeluarkan dana dari APBN, tidak
akan memberikan jaminan pinjaman serta tidak akan memberikan suntikan
PMN.
"Supaya tidak menjadi salah pengertian, otomatis walaupun pada
sejak awal WIKA sudah mengusulkan PMN ini tidak ditujukan untuk kereta
cepat maka perusahaan itu tidak bisa meminta PMN," tegas Rini.
Ia mengakui, WIKA memang memiliki sejumlah bisnis seperti pembangunan jalanm tol, pembangkit listrik dan properti.
"Tapi supaya tidak dipersepsikan salah, maka kalau WIKA ikut konsorsium maka tidak bisa pakai PMN," ujarnya.
Sebelumnya Rini Soemarno memastikan proyek HRT Jakarta-Bandung tetap akan dilaksanakan yang dikerjakan oleh sejumlah BUMN.
Pemerintah berharap proyek kereta cepat itu perlu dibangun untuk mendorong pengembangan ekonomi antara Jakarta-Bandung.
Diketahui dua calon investor yang sudah menyampaikan proposal untuk
membangun infrastruktur kereta api cepat tersebut yaitu dari China
dengan dana investasi yang disodorkan berkisar Rp75 triloun, dan Jepang
dengan nilai investasi sekitar Rp85 triliun.
Rini pastikan WIKA tidak dapat PMN 2016
Sabtu, 5 September 2015 2:05 WIB