Jakarta (ANTARA GORONTALO) - Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM)
Yasonna H Laoly menilai politisi senior PDIP masing-masing Taufiq Kiemas
(alm) dan Sabam Sirait adalah "guru politiknya", karena kedua tokoh
politik ini berjuang demi bangsa dan negara membutuhkan kesetiaan dan
konsistensi.
Menkumham Yasonna mengemukakan hal tersebut saat
acara syukuran anugerah Bintang Mahaputera Utama dari negara kepada
politisi senior Sabam Sirait yang digelar Yayasan Komunikasi Indonesia
di Jakarta, Minggu.
Dalam keterangan pers panitia
penyelenggaramenyebutkan bahwa Menkumham menilai Sabam Sirait adalah
politisi yang setia dan konsisten itu. "Bang Sabam, dan juga Pak Taufiq
Kiemas adalah guru politik saya," katanya.
Yasonna mengatakan,
penghargaan Bintang Mahaputera Utama seharusnya sudah diterima Sabam
sejak lama, karena ia adalah sosok negarawan yang dimiliki Indonesia,
yang mengabdikan semua pikiran, gagasan dan sikapnya untuk kepentingan
bangsa.
"Tapi mungkin Tuhan punya rencana juga. Bang Sabam adalah
teladan dalam memegang teguh prinsip di tengah hiruk-pikuk politik.
Dalam bergaul, Bang Sabam itu sangat lentur. Namun dalam dalam memegang
prinsip, Bang Sabam sangat teguh," ujarnya.
Yasonna mengatakan,
generasi muda, terutama para politisi, diharap banyak belajar dari tokoh
yang berjuang sejak era Presiden Soekarno, Soeharto, BJ Habibie,
Abdurrahman Wahid, Megawati Soekarnoputri, Susilo Bambang Yudhoyono
hingga Joko Widodo saa ini. "Sabam Sirait telah mewariskan teladan yang
sangat bermanfaat bagi anak-anak bangsa," katanya.
Sementara itu,
Rektor Universitas Kristen Indonesia (UKI) Maruarar Siahaan menegaskan
bahwa Sabam Sirait merupakan teladan bagi generasi muda Indonesia. Sabam
adalah sosok politisi yang bisa memegang teguh prinsip dalam kehidupan
demokrasi yang banyak ujian dan batu sandungan ini.
"Gagasan Pak
Sabam adalah warisan bagi anak cuku bangsa. Pak Sabam adalah milik
rakyat Indonesia, bukan saja milik kelompok tertentu," katanya.
Sekum
GMKI, Dessy Datang, mengaku sangat beruntung memiliki senior sebesar
dan sehebat Sabam Sirait. Sabam, yang sudah menjadi aktivis era Presiden
Soekarno, begitu teguh pada prinsip ketika memasuki dunia politik sejak
era Presiden Soeharto.
Sabam Sirait mengingatkan semua orang
untuk terus bersikap jujur, karena kejujuran adalah modal utama dalam
membangun bangsa dan negara menuju kemajuan. Bila negara ini dipenuhi
orang-orang jujur maka Indonesia bisa menyalip kemajuan Malaysia dan
Thailand, serta tidak akan tertinggal jauh dari Korea Selatan dan
Jepang.
"Sabam Sirait dan Taufiq Kiemas sebagai guru politik"
Minggu, 6 September 2015 20:16 WIB