Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan agar kekayaan dan keragaman geologi, hayati dan budaya yang dimiliki Indonesia tidak dirusak dan dieksploitasi berlebihan.
Karena itu, seluruh pihak harus bertanggung jawab terhadap keberlangsungan ekosistem agar kekayaan dan keragaman yang dimiliki dapat terus menjadi kebanggaan bangsa dan negara.
“Kawasan geopark adalah tempat belajar tentang warisan bangsa dan dunia, belajar tentang keragaman geologi, belajar tentang keragaman hayati, serta keragaman budaya. Semua keragaman dan kekayaan yang kita miliki harus kita jaga dan dilindungi, tidak dirusak dan tidak dieksploitasi berlebihan,” kata Presiden Jokowi di Konferensi Nasional Geopark Indonesia II secara virtual, disaksikan di Jakarta, Senin.
Geopark atau taman geologi/taman bumi merupakan kawasan yang memiliki unsur geologi terkemuka. Geopark, menurut Presiden, dapat menjadi tempat belajar bagi masyarakat untuk dapat mengenal, dan kemudian menjaga kelestarian kekayaan dan keragaman yang dimiliki oleh Indonesia.
Indonesia, ujar Presiden, sebagai negara yang terletak di cincin api, memiliki berbagai geopark seperti Geopark Batur yang merupakan geopark pertama yang ditetapkan sebagai UNESCO Global Geoparks, kemudian Geopark Gunung Sewu, Geopark Ciletuh, Geopark Gunung Rinjani, Geopark Danau Toba, dan sebagainya.
Presiden meminta kawasan geopark dan kekayaan alam lainnya yang dimiliki Indonesia untuk selalu dijaga. Salah satu upayanya dengan melakukan konservasi kawasan.
“Melindungi agar unsur-unsur geologi yang masih utuh tidak serta merta mengalami kerusakan, menjaga warisan geologi, geoheritage, serta nilai-nilai di dalamnya seperti nilai arkeologi, ekologi, sejarah dan budaya sehingga bisa terus diwariskan ke generasi yang akan datang,” ujarnya.
Presiden menyebutkan geopark juga bisa dikembangkan menjadi tempat geowisata yang menarik, di mana wisatawan tidak hanya menikmati keindahan alam tetapi juga bisa terlibat dalam konservasi lingkungan.
“Saya melihat geopark cocok dengan tren pariwisata saat ini di masa pandemi yang mengedepankan ecotourism dan wellness tourism,” ujar Presiden.
Setiap geopark dinilai memiliki keunikan tersendiri yang perlu diangkat, selain dari sisi geologi daerah, vulkanik, flora dan fauna endemik, serta budaya masyarakat yang berada di kawasan Geopark.
“Hal yang perlu diperkuat adalah story (cerita), narasi disetiap geopark, story tentang gunung Purba, letusannya di masa lalu dan juga perjalanan peradaban di sekitar geopark,” katanya.
Presiden Jokowi menekankan kunci utama yang menentukan keberhasilan pengembangan Geopark adalah tata kelola yang harus terus diperbaiki agar semakin baik. Tata kelola geopark harus meliibatkan pegiat geopark, akademisi dan masyarakat sekitar.
“Lahirkan gagasan yang inovatif, lakukan terobosan konkret yang menyeimbangkan antara konservasi dengan ekonomi. Saya berharap semua elemen bangsa bergerak menjadi bagian dari gerakan konservasi geopark sekaligus memperkuat upaya untuk masyarakat sekitarnya untuk mengambil bagian dalam pelestarian lingkungan dan mengembangkan potensi pariwisata,” jelasnya.