Ankara (ANTARA GORONTALO) - Jutaan warga Turki membanjiri bilik-bilik suara
hari ini untuk mengikuti salah satu Pemilu paling penting dalam beberapa
tahun terakhir, di tengah perbedaan tajam di negeri itu karena
meningkatnya kekerasan oleh Kurdi dan islamis serta meningkatnya
keprihatinan atas demokrasi dan ekonomi.
Pemungutan suara ini
adalah yang kedua dalam lima bulan terakhir, yang digelar setelah Partai
Keadilan dan Pembangunan (AKP) pimpinan Presiden Recep Tayyip Erdogan
menguasai mayoritas parlemen Juni silam untuk pertama kali dalam 13
tahun terakhir, dan gagal membentuk koalisi pemerintah.
Berbagai
jajak pendapat memperkirakan negara berpenduduk 78 juta jiwa yang
bermayoritas muslim ini di ambang kacau balau karena ancaman dari luar.
Pemungutan suara berakhir pukul 21.00 WIB tadi, namun pemerintah melarang publikasi exit poll, sedangkan pengumuan resmi pertama hasil suara baru diketahui Senin pukul 01.00 WIB.
Sekitar
385.000 polisi dan tentara dimobilisasi secara nasional, khususnya di
daerah tenggara yang berpenduduk mayoritas Kursi di mana kendaraan lapis
baja dan polisi menjaga TPS-TPS.
Lanskap politik berubah secara
dramatis di Turki sejak Juni lalu ketika negeri ini tercabik-cabik oleh
perbedaan etnis dan sektarian.
Hari ini Turki gelar Pemilu
Minggu, 1 November 2015 23:19 WIB