Gorontalo (ANTARA) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, berharap lagu kebangsaan Indonesia Raya menggema di setiap kegiatan pemerintahan daerah.
"Lagu Indonesia Raya wajib mewarnai kegiatan pemerintahan baik di tingkat kabupaten hingga dusun. Boleh hanya diperdengarkan dalam bentuk lagu tanpa suara, maupun dinyanyikan bersama. Asalkan lagu tersebut dapat terus menggema," kata anggota Komisi III DPRD Gorontalo Utara, Fatri Botutihe, di Gorontalo, Senin.
Ia mengaku, cukup prihatin dengan pelaksanaan kegiatan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Daerah (Musrenbang) tingkat kecamatan yang tidak memutar ataupun menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dalam pembukaan kegiatan tersebut.
Seperti pada pelaksanaan Musrenbang di Kecamatan Tolinggula. "Ini perlu menjadi perhatian serius, mengingat wilayah tersebut merupakan daerah perbatasan. Sehingga bagian protokol atau penyelenggara acara, tidak boleh luput menyertakan lagu Indonesia Raya dalam pembukaan setiap kegiatan seremonial pemerintah daerah," katanya.
Menyanyikan lagu Indonesia Raya kata perempuan berjilbab ini, merupakan hal yang sakral sebagai salah satu bentuk pendidikan wawasan kebangsaan yang harus lekat di telinga rakyat Indonesia. Termasuk kita yang ada di Gorontalo Utara, katanya pula.
"Saya menunggu dari awal hingga akhir kegiatan. Lagu Indonesia Raya ternyata tidak dimasukkan dalam rangkaian kegiatan. Padahal itu telah menjadi anjuran sebagai bentuk menghargai bangsa kita," katanya lagi.
Ia berharap, pemerintah daerah mengevaluasi rangkaian kegiatan baik di tingkat kabupaten hingga kecamatan agar wawasan kebangsaan termasuk menyanyikan lagu Indonesia Raya, tidak luput sebagai bagian penting dalam kegiatan seremonial dalam bentuk apapun.
"Menyanyikan bersama lagu Indonesia Raya merupakan bagian dari pendidikan bela negara yang harus selalu ditanamkan sebagai bentuk memelihara rasa cinta tanah air," imbuhnya.***
