Gorontalo (ANTARA) - Sejumlah pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Provinsi Gorontalo dan Jawa Timur (Jatim), menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) pada kegiatan misi dagang dan investasi di Hotel Maqna Kota Gorontalo, Kamis.
Selain pimpinan OPD, PKS juga ditandatangani oleh Ketua Kamar Dagang dan Industri (KADIN), Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI), dan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) kedua provinsi.
“Segera implementasikan kerja sama ini melalui program kegiatan yang konkrit, agar bisa mempercepat pemulihan ekonomi dan mendorong pertumbuhan ekonomi kedua provinsi,” kata Wakil Gubernur Gorontalo Idris Rahim.
Pada kegiatan itu, wagub menawarkan peluang investasi di Gorontalo kepada pengusaha dari Provinsi Jatim.
Peluang tersebut diantaranya pembangunan industri pakan ternak, pembangkit listrik tenaga biomassa, pembangunan industri daging sapi, serta industri tepung beras dan makanan.
“Kami memiliki potensi untuk komoditi jagung, bungkil kelapa, ikan tuna, dan briket arang. Semua komoditi itu dikirim ke beberapa daerah dalam bentuk bahan baku. Pemprov Gorontalo berupaya mendorong industrialisasi untuk mendorong nilai tambah komoditi tersebut, agar kesejahteraan masyarakat meningkat,” papar Idris.
Sementara itu Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menjelaskan PKS dengan Pemprov Gorontalo bertujuan untuk meningkatkan penggunaan produk dalam negeri.
Khofifah mengungkapkan dari Rp200 triliun anggaran pemerintah provinsi dan kabupaten/kota yang wajib dibelanjakan untuk produk dalam negeri, sebesar Rp26,8 triliun adalah target Pemprov Jatim.
“Ini peluang kita untuk memaksimalkan produk-produk dalam negeri. Gorontalo punya bahan bakunya, Jatim punya manufakturnya. Oleh karena itu tolong dipercepat tindak lanjut PKS ini melalui program kerja sama,” katanya.