Jakarta (ANTARA) - Koordinator Juru Bicara DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra, menyatakan, mereka masih menunggu momentum untuk mengumumkan calon presiden pada Pemilu 2024 karena masih mencermati situasi politik yang diyakini terus berkembang ke depan.
“Berbicara mengenai Pilpres (pemilihan presiden), seperti yang disampaikan ketua umum kami, AHY (Agus Harimurti Yudhoyono), ada dua faktor yang menjadi kunci. Pertama, tiket. Kedua, momentum,” kata Herzaky sebagaimana dikutip dari keterangan tertulis, di Jakarta, Jumat.
Ia menjelaskan tiket itu diperoleh melalui koalisi bersama partai politik lain karena ketentuan pencalonan capres harus memenuhi ambang batas (presidential threshold) 20 persen. “Kalau punya elektabilitas tinggi, tetapi tidak punya tiket, tidak berarti apa-apa,” kata dia.
Kemudian soal momentum, ia menjelaskan Partai Demokrat perlu memilih waktu yang tepat.
“Momentum berarti harus tepat waktunya. Kapan kami memilih dan mengumumkan pasangan calon kami ke publik. Punya elektabilitas tinggi sekarang, apa ada jaminan bakal bertahan hingga tahun depan? Survei salah satu tolak ukur, tetapi (itu) gambaran sementara, potret saat ini,” kata dia.
Ia bilang, hasil survei tidak dapat jadi pedoman, karena itu bukan kepastian. “Masih harus terus kami dalami dan cermati perkembangannya ke depannya,” kata dia.
Terkait kemungkinan pencalonan ketua umumnya, AHY, dia katakan, aspirasi dari internal partai cukup kuat.
“Memang, ada aspirasi sangat kuat di internal Partai Demokrat untuk mengusung AHY sebagai capres (calon presiden). Begitu pula dengan berbagai elemen masyarakat yang menyampaikan harapannya ke AHY langsung maupun melalui kader-kader Partai Demokrat agar AHY maju di kontestasi Pilpres 2024,” ujar Mahendra.
Ia menyatakan, sejumlah hasil survei menunjukkan elektabilitas AHY konsisten di posisi empat atau lima. “Tren elektabilitas terus meningkat,” ujar dia.
Namun, Demokrat masih belum menentukan sikap dan terus mendengar aspirasi dari kelompok rakyat lainnya. “Tahun 2024 adalah tahunnya rakyat. Biarkan rakyat yang memutuskan siapa pemimpin nasional ke depannya. Suara dan harapan rakyat inilah yang kami gencarkan dan perjuangkan,” kata dia.
Partai Demokrat tunggu momentum sebelum umumkan capres 2024
Jumat, 6 Mei 2022 19:57 WIB