BlackBerry, lewat pernyataan di blog yang berkaitan dengan masalah itu, mengungkapkan bahwa otoritas telekomunikasi Pakistan (Pakistan Telecommunications Authority) pada Juli lalu mengirimkan pemberitahuan yang menyatakan bahwa server BES BlackBerry tidak diizinkan untuk beroperasi di negara itu mulai Desember dikarenakan alasan keamanan.
Meskipun tidak ada kejelasan mengenai apa yang dimaksud dengan "alasan keamanan", BlackBerry mengatakan bahwa pemerintah Pakistan ingin memiliki akses tanpa batas pada data pelanggan BlackBerry, namun perusahaan tersebut menolak. Hal itu menjadi alasan BlackBerry memenuhi perintah pihak yang berwenang untuk menutup bisnisnya di Pakistan.
Baca juga : Perangkat terbaru BlackBerry akan gunakan chipset Samsung
"Yang benar adalah bahwa pemerintah Pakistan ingin memiliki kemampuan untuk memonitor semua lalu lintas BlackBerry Enterprise Service, termasuk setiap e-mail BES dan BBM. Namun,BlackBerry tidak akan mematuhi instruksi semacam itu," kata BlackBerry, seperti dikutip GSM Arena.
Meskipun instruksi pemeritah Pakistan hanya terkait dengan server BES, BlackBerry telah memutuskan untuk keluar dari pasar Pakistan. "Permintaan Pakistan untuk membuka akses untuk memantau komunikasi pelanggan kami membuat kami tidak memiliki pilihan selain keluar dari Paskitan secara keseluruhan," jelas BlackBerry.
Awalnya, BlackBerry berencana untuk menutup operasinya di Pakistan mulai 30 November, namun diperpanjang sampai 30 Desember, demikian GSM Arena.
Penerjemah: Arindra Meodia