Gorontalo (ANTARA) - Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Hutan dan Lahan (BPDASHL) Bone Bolango dan warga, menanam sebanyak 45 ribu bibit mangrove di Desa Dambalo Kecamatan Tomilito Kabupaten Gorontalo Utara.
Penanaman itu dilakukan oleh kelompok masyarakat Desa Dambalo, pada lokasi mangrove yang berada di desa tersebut.
“Kami melibatkan masyarakat dalam penanaman mangrove, agar ada rasa memiliki sepenuhnya yang kemudian menjaga dan merawatnya,” kata Kepala Seksi Rehabilitasi Hutan dan Lahan BPDASHL Bone Bolango Agung Praptadi, di Gorontalo, Rabu.
Untuk setiap satu hektare lahan warga menanam sebanyak 3.000 bibit mangrove, yang sebelumnya telah disiapkan sendiri oleh masyarakat mulai dari proses pembibitan, penanaman, hingga pemeliharaan.
Ia menjelaskan luasan penanaman bibit mangrove di Dambalo itu berdasarkan hasil survei tim BPDASHL.
“Mangrove yang ditanam adalah Rhizophora dan Ceriops. Pemilihan jenisnya disesuaikan dengan bakau yang sudah ada sebelumnya di lahan yang sama,” kata Agung.
Saat ini pekerjaan penanaman mangrove oleh warga Dambalo tinggal menunggu evaluasi, karena pihaknya mensyaratkan keberhasilan penanaman minimal 75 persen.
Menurutnya usai penanaman bibit di tahun yang sama juga akan dilakukan penyulaman, yakni bibit yang mati akan diganti dengan bibit yang baru dan sehat sehingga bisa tumbuh bersama-sama.
Selain itu, penanaman harus dilanjutkan dengan pemeliharaan hingga tahun ketiga, untuk memastikan bibit mangrove tumbuh sehat hingga mencapai usia dewasa.