Kupang (ANTARA) - Personel Direktorat Kepolisian Perairan dan Udara (Ditpolairud) Polda NTT menanam 10.000 bibit pohon magrove di pesisir Pantai Sulamanda, Desa Mata Air, Kabupaten Kupang, untuk mencegah terjadinya abrasi.
"Hari ini serentak di seluruh Polres di wilayah Polda NTT menanam bibit pohon magrove yang jumlahnya berbeda-beda, tergantung luas kawasan pantainya, tetapi di Kupang kali ini ada 10.000 bibit, " kata Wakapolda NTT Brigjen Pol Johni Asadoma kepada wartawan di Kupang, Jumat.
Penanaman ribuan mangrove itu, kata Wakapolda, dilatarbelakangi oleh semakin meluasnya kerusakan hutan mangrove yang ada di wilayah NTT, khususnya di wilayah pantai di Kabupaten Kupang.
Ia menjelaskan bahwa kerusakan pantai, seperti abrasi, kemudian rusaknya biota laut diakibatkan karena tak adanya pohon mangrove yang menjadi pelindung pantai.
"Kegiatan ini juga merupakan gerakan massal dalam rangka menjaga dan melindungi pantai kita dari kerusakan, " ujar dia.
Ia juga mengatakan bahwa jika ribuan bibit mangrove yang sudah ditanam itu dijaga dan dirawat dengan baik kelak tidak hanya berguna menjaga lingkungan pantai.
"Tetapi juga bisa berguna untuk dikembangkan menjadi lokasi wisata mangrove. Ini kan akan sangat membantu peningkatan ekonomi masyarakat," ujarnya.
Pantauan ANTARA dari ribuan bibit pohon mangrove yang ditanam masih tersisa sekitar 100 bi8bit yang belum ditanam.
Dirpolairud Polda NTT AKBP Andreas Heri mengatakan bahwa ratusan bibit pohon itu akan kembali ditanam pada Jumat (28/2).
"Kami akan kembali tanam Jumat depan, karena masih ada beberapa lagi yang belum ditanam," kata dia.
Selanjutnya, kata dia, pihaknya akan bekerja sama dengan Pemerintah Desa Mata Air untuk menjaga alam dan lingkungan pantai sekitar.
Aksi penanaman itu tidak hanya melibatkan Polairud, tetapi juga melibatkan TNI, pelajar, mahasiswa dan masyarakat setempat.