Gorontalo (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gorontalo Utara terus berupaya untuk melestarikan cagar budaya Benteng Orange di Desa Jembatan Merah, Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo.
Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Pemkab Gorontalo Utara Abdul Wahab Paudi di Gorontalo, Senin, mengatakan Pemkab Gorontalo Utara selalu menaruh perhatian khusus kepada tempat bersejarah.
"Benteng Orange ini adalah sebuah peninggalan sejarah yang terus kita upayakan untuk dilestarikan," ucap dia.
Menurut dia, benteng yang memiliki susunan batu karang dan dikelilingi panorama alam sekitar yang indah itu, mengandung nilai sejarah.
"Ini menjadi salah satu aset, sehingga pemerintah daerah menaruh perhatian terhadap beberapa tempat-tempat yang dianggap sangat bersejarah bagi kita di Gorontalo tapi itu menjadi sejarah bangsa Indonesia," ujar dia.
Mengenai dukungan pemerintah daerah, pihaknya menggelar kegiatan di Benteng Orange yang dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata.
Selain Benteng Orange, pihaknya bersama instansi terkait melakukan penelitian di Benteng Mas yang masih berada di wilayah Kabupaten Gorontalo Utara.
"Untuk kita mengetahui pasti bagaimana, apa bangunan yang sesungguhnya yang ada di situ di Benteng Mas itu dan apa hubungannya dengan Benteng Orange ini," kata dia.
Benteng Orange tidak didominasi dengan cat oranye pada umumnya sebab benteng tersebut merupakan susunan batu karang asli yang secara fisik nampak masih kuat.
Benteng yang mudah diakses dari jalan lintas Sulawesi itu merupakan aset sejarah bangsa atau bagian dari dokumentasi nyata atas sejarah Indonesia yang telah terjadi di daerah itu. Benteng itu menjadi bukti bahwa pesisir Kwandang merupakan tempat strategis bagi pihak VOC pada masa itu.
Jika dibandingkan dengan Benteng Mas di Desa Cisadane, Kecamatan Kwandang, Benteng Orange bukan sekadar benteng pertahanan namun lebih mirip sebagai pusat pemerintahan dan objek vital di masa VOC.