Gorontalo (ANTARA) - Pemerintah desa dan warga Upomela, Kecamatan Bongomeme, Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo, membuat lintasan darurat setelah jembatan Upomela sepanjang enam meter rubuh pada Sabtu (1/4/2023) pukul 19.11 WITA.
"Kami bergotong royong membuat jembatan darurat untuk mengatasi jembatan utama yang mengalami kerusakan parah, sehingga memutus akses jalan utama masyarakat," kata Sekretaris Desa Upomela, Usman Dangkua, di Gorontalo, Minggu.
Ia mengatakan jembatan darurat ditimbun menggunakan material tanah dan dipasangkan jembatan kayu, namun hanya bisa dilewati oleh pejalan kaki dan kendaraan roda dua.
Jembatan Upomela merupakan akses utama masyarakat menuju pusat pemerintahan daerah dan pusat perdagangan.
"Jembatan ini menghubungkan antara Desa Upomela dengan Desa Huntulohulawa yang telah dimanfaatkan warga sekitar 15 tahunan," kata Usman.
Jembatan Upomela mengalami patahan di bagian landasan, di atas penyanggah yang ada di ujung jembatan, akibat struktur tanah yang rapuh diterjang derasnya arus sungai sehingga jembatan ambruk, setelah hujan dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah tersebut sejak dua hari sebelumnya.
Kondisi itu. kata Usman, telah ditinjau langsung Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo dan menjanjikan segera membangun jembatan darurat yang bisa digunakan secara total, menunggu perbaikan jembatan utama tersebut.
"Warga sangat memerlukan perbaikan jembatan dalam waktu cepat, mengingat aktivitas keagamaan, perekonomian, dan sosial kemasyarakatan, sangat tinggi, khususnya di bulan suci Ramadhan ini," kata Usman.
Jalan alternatif dari dan ke Desa Upomela sangat jauh. Dengan jarak tempuh mencapai 2 jam dan beberapa bagian jalan yang sangat rusak sehingga sulit diakses warga, katanya.
Saat ini beberapa warga berinisiatif membantu pelintas di jembatan Upomela, mengingat pengguna kendaraan roda dua harus didorong untuk bisa melalui jembatan darurat tersebut.
