Gorontalo (ANTARA) - Gubernur Gorontalo, Ismail Pakaya, meminta seluruh jajaran Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) di daerah itu, untuk bersikap netral dan tidak berpolitik praktis pada pemilihan umum (pemilu) serentak.
"Tahun 2024, ada dua momen besar yaitu pemilihan legislatif serta presiden dan wakil presiden. Setelah itu akan ada pemilihan kepala daerah. Saya minta Korpri, bersikap netral dan tidak berpolitik praktis," katanya, di Gorontalo, Rabu.
Ia mengatakan tidak menutup kemungkinan anggota Korpri memiliki saudara maupun teman yang akan menjadi kontestan dalam pemilu serentak 2024.
"Menyikapi kondisi seperti ini, saya minta seluruh anggota Korpri maupun aparatur sipil negara (ASN) tetap netral dengan cara tidak menunjukkan gerakan maupun ucapan yang dinilai mengampanyekan saudara atau teman tersebut," katanya.
Acapkali, kata Ismail pula, melalui media sosial ada yang menunjukkan hasratnya untuk menyuarakan seseorang atau partai politik tertentu. "Saya minta jajaran Korpri untuk tidak melakukan hal tersebut. Apalagi sekarang sudah mulai tahapan, sudah ada nomor urut partai, sudah ada calon walaupun masih daftar calon sementara," katanya.
Ia memberi arahan itu, disertai penyerahan SK Pensiun dan santunan purna tugas dari Dewan Pengurus Korpri Provinsi Gorontalo kepada Kepala Dinas Sosial, M. Nadjamudin.
Selain itu, diserahkan santunan jaminan kematian kepada ahli waris ASN yang meninggal dunia, serta santunan sakit dan melahirkan.
Gubernur juga menyaksikan penyerahan penghargaan predikat kepatuhan standar pelayanan publik oleh Ketua Ombudsman Perwakilan Gorontalo, Alim Niode, kepada Dinas Kesehatan dan Dinas Penanaman Modal PTSP.*
Gubernur Gorontalo minta Korpri netral dalam pemilu serentak
Kamis, 18 Mei 2023 5:44 WIB