London/Panama (ANTARA GORONTALO) - Dunia heboh oleh kemunculan jutaan dokumen
keuangan dan pajak milik firma hukum Panama Mossack Fonseca yang
dibocorkan ke publik sehingga membuat gerah orang-orang kaya dan
berkuasa di seluruh dunia yang menjadi klien firma hukum Panama itu.
Mossack Fonseca adalah firma hukum Panama yang mengkhususkan diri menangani perusahaan-perusahaan asing.
Skandal
yang dinamai "Panama Papers" itu membeberkan persekongkolan keuangan
antara para politisi dan tokoh-tokoh global termasuk kroni Presiden
Rusia Vladimir Putin, para sahabat perdana menteri Inggris, Islandia,
Pakistan dan Presiden Ukraina.
Jutaan dokumen yang bocor itu melingkupi kurun waktu jauh ke belakang mulai 1977 sampai akhir Desember tahun lalu.
Dokumen-dokumen
itu dibocorkan kepada lebih dari 100 organisasi berita di seluruh dunia
yang bekerjasama dengan Konsorsium Internasional untuk Jurnalis
Investigatif (ICIJ) yang berbasis di Washington, D.C, Amerika Serikat.
"Saya
kira bocoran dokumen ini akan menjadi pukul terbesar untuk dunia karena
tindak lanjut dari dokumen-dokumen itu," kata Direktur ICIJ Gerard Ryle
seperti dikutip Reuters.
Pemerintah-pemerintah seluruh dunia merespons temuan ini dengan membantahnya.
Pakistan
membantah pelanggaran yang mungkin dilakukan keluarga Perdana Menteri
Nawaz Sharif setelah putri dan putranya dikaitkan dengan
perusahaan-perusahaan asing.
Presiden Ukraina Petro Poroshenko
malah menggelar investigasi untuk membuktikan kebenaran dokumen itu.
Poroshenko disebut-sebut memindahkan usaha konveksinya, Roshen, ke
Kepulauan Virgin pada Agustus 2014 ketika pertempuran antara Ukraina
melawan separatis pro-Rusia berkecamuk.
Sedangkan Perdana Menteri
Islandia Sigmundur Gunnlaugsson dan istrinya disebut-sebut punyai
kaitan dengan sebuah perusahaan rahasia di luar negeri sehingga oposisi
menyerunya untuk mengundurkan diri, demikian Reuters.
"Panama Papers" diungkap grup wartawan investigatif ICIJ
Selasa, 5 April 2016 10:28 WIB