Gorontalo (ANTARA) - Permintaan kue kering di berbagai usaha mikro kecil menengah (UMKM) mengalami peningkatan saat bulan Ramadhan 1446 Hijriah di Kabupaten Gorontalo dan Kota Gorontalo, Provinsi Gorontalo.
Pemilik usaha kue kering Baker's Afa Erawati Usman di Gorontalo, Sabtu mengatakan bahwa pesanan kue kering di rumah produksi miliknya meningkat drastis dibandingkan pada hari pada bulan biasa.
"Sebelum puasa biasanya orderan yang masuk tidak sampai 200 stoples, tapi ketika bulan puasa, orderan yang masuk melebihi dari seribu stoples lebih," ujar dia.
Beragam kue kering dijual oleh dia, dengan beraneka topping dan isian mulai dari cokelat, keju, kacang mente hingga pistachio, yang dijual mulai harga Rp400 ribu sampai Rp575 per stoples.
Penjualan kue kering secara daring juga mengalami peningkatan.
Banyak pelanggan memilih membeli kue kering melalui platform media sosial karena lebih praktis.
Seorang pemilik usaha kue kering Baloi Naton Tika Monoarfa mengatakan bahwa pada bulan ramadhan ini, ia telah menerima ratusan pesanan kue kering secara daring.
"Setiap tahun saat Ramadhan, pesanan selalu melonjak, sekarang saja pesanan sudah sekitar 200 stoples sehingga kami harus menambah stok bahan baku dan tenaga kerja untuk memenuhi permintaan itu," kata Tika.
Jenis kue kering yang dijual di antaranya nastar, rambutan choconut, kacang ovaltine, dan palm cheese, yang dijual satuan atau per paket dengan harga Rp35 ribu sampai Rp375 ribu dengan ukuran stoples yang bervariasi.
Dengan tingginya minat masyarakat terhadap kue kering, para pelaku usaha berharap momen itu dapat menjadi peluang untuk meningkatkan pendapatan sekaligus mempertahankan kualitas produk mereka.