Washington (ANTARA) - Militer Amerika Serikat mengutuk peluncuran rudal balistik terbaru Korea Utara dan meminta rezim tersebut untuk menahan diri dari tindakan yang melanggar hukum dan mengganggu stabilitas.
Komando Indo-Pasifik Amerika Serikat, sebagaimana dilaporkan Yonhap, Kamis, mengeluarkan pernyataan tersebut setelah Pyongyang menembakkan sekitar 10 rudal balistik jarak pendek ke Laut Timur pada Kamis pagi waktu Korea.
“Amerika Serikat mengutuk tindakan ini dan menyerukan kepada DPRK (nama resmi Korea Utara) untuk menahan diri dari tindakan yang melanggar hukum dan mendestabilisasi,” kata komando Indo-Pasifik Amerika Serikat tersebut.
Penembakan rudal itu terjadi sehari setelah negara yang dipimpin Kim Jong-un itu mengirimkan ratusan balon besar yang membawa sampah dan kotoran ke Selatan.
“Kami terus memantau situasinya. Komitmen Amerika Serikat terhadap pertahanan ROK (nama resmi Korea Selatan) dan Jepang tetap kuat,” tambahnya.
Menanggapi pertanyaan dari Yonhap, Juru Bicara Departemen Luar Negeri Korea Selatan meminta Pyongyang untuk menahan diri dari tindakan provokatif dan kembali melakukan diplomasi.
Korea Utara menembakkan sekitar 10 rudal balistik jarak pendek yang ditembakkan dari daerah Sunan di Pyongyang pada pukul 06:14 waktu setempat menuju Laut Timur.
Penembakan itu juga terjadi setelah Korea Utara gagal dalam upayanya meluncurkan satelit mata-mata militer kedua pada Senin (27/5) ketika roket luar angkasa yang membawa satelit tersebut meledak pada penerbangan tahap pertama tak lama setelah lepas landas.
Peluncuran rudal balistik Korea Utara tersebut menandai peluncuran rudal balistik pertama Pyongyang sejak 17 Mei, ketika negara tersebut melakukan uji coba rudal balistik taktis yang dilengkapi dengan sistem navigasi “otonom” baru yang dianggap sebagai rudal balistik jarak pendek.
Sumber : Yonhap
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Militer AS kecam peluncuran rudal balistik terbaru Korut