Kota Gorontalo (ANTARA) - Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Provinsi Gorontalo melakukan bedah buku "Panduan Persiapan UMKM Go Global - 9 Langkah Terstruktur untuk Go Global dengan Lebih Terencana," di Kota Gorontalo, Selasa.
"Buku ini merupakan hasil kerja sama antara Bank Indonesia dengan Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia," ucap Kepala KPw BI Gorontalo Dian Nugraha.
Dian menjelaskan, buku itu merupakan bagian dari upaya Bank Indonesia untuk mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah melalui pengembangan UMKM berorientasi ekspor dan berdaya saing global.
"Selama masa pandemi, UMKM yang mampu bertahan dan bahkan meningkatkan kinerja nya adalah UMKM yang Go Global, selain yang sudah go digital," kata dia.
Namun, menurut Dian Nugraha kontribusi UMKM Indonesia terhadap ekspor nasional masih terbatas. Dengan lebih dari 65 juta entitas dan tingkat penyerapan tenaga kerja yang dominan, UMKM Indonesia hanya menyumbang sekitar 15,6 persen dari total nilai ekspor nasional.
Angka ini masih rendah dibandingkan negara lain seperti Tiongkok 60 persen, Korea Selatan 48 persen, Singapura 41 persen, dan Thailand 29 persen.
Untuk mencapai target kontribusi ekspor UMKM nasional sebesar 17 persen pada tahun 2024, diperlukan upaya penguatan UMKM ekspor. Salah satunya melalui pendampingan yang komprehensif dan berkelanjutan seperti yang tertera dalam modul panduan ini.
"Modul "Panduan Persiapan UMKM Go Global" ini terdiri dari sembilan langkah yang disusun secara terstruktur, dirancang untuk memberikan solusi atas berbagai tantangan yang dihadapi oleh UMKM dalam aspek produksi, manajemen, dan akses pasar," ucap dia.
Hal tersebut fokus pada aspek 5K yaitu kualitas, kuantitas, kapasitas, kontinuitas, dan kemasan serta standardisasi dan sertifikasi atau 2 S, diharapkan dapat menjadi panduan praktis bagi UMKM untuk mempersiapkan diri memasuki pasar global.
"Buku ini menggunakan bahasa yang mudah dipahami dan dilengkapi dengan pranala dari sumber-sumber yang terpercaya sehingga memudahkan UMKM mengakses informasi yang relevan," ungkap Dian.
KIa berharap buku tersebut dapat digunakan oleh para pembina dan fasilitator UMKM, termasuk Kantor Perwakilan Dalam Negeri Bank Indonesia, serta bagi UMKM sendiri dalam mempersiapkan diri untuk go global.
"Ini adalah bagian dari komitmen kami untuk mendukung UMKM agar lebih berdaya saing dan mampu menembus pasar ekspor," ia menambahkan.