Nusa Dua, Bali (ANTARA GORONTALO) - Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto
menegaskan bahwa partai yang dipimpinnya kini mendukung pemerintah.
"Golkar akan bekerjasama dengan pemerintah. Kami akan mendukung
program pemerintah," kata Novanto usai terpilih secara aklamasi dalam
Munas Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar di Nusa Dua, Bali, Rabu pagi.
Musyawarah Nasional Luar Biasa Partai Golkar memutuskan partai
berlambang pohon beringin itu keluar dari Koalisi Merah Putih sehingga
membatalkan/menganulir hasil Munas 2014.
"Mencabut dan menyatakan tidak berlaku lagi keputusan munas Partai
Golkar Nomor 5/Munas IX/2014 tentang posisi Partai Golkar dalam Koalisi
Merah Putih," kata Sekretaris Sidang Munaslub Siti Aisyah saat
membacakan hasil keputusan Munaslub di Bali Nusa Dua Convention Center,
Bali, Senin (16/5) malam.
Munaslub menyepakati bahwa sesuai doktrin karya-kekaryaan Partai
Golkar dan demi kemajuan bangsa serta kesejahteraan rakyat, maka Golkar
dinilai perlu memposisikan ulang keberadaannya dalam lingkup Koalisi
Merah Putih (KMP) untuk mewujudkan cita-cita berdasarkan Pancasila dan
UUD 1945.
Munaslub juga memutuskan dukungan Golkar terhadap pemerintahan
Jokowi-JK harus ditindaklanjuti dengan upaya nyata Partai Golkar demi
menyukseskan penyelenggaran pemerintahan dan pembangunan.
Selain itu DPP Partai Golkar diberikan kewenangan penuh untuk
mengambil kebijakan dan segala langkah dalam rangka mengonsolidasikan
seluruh tindakan dengan tetap berpegang teguh pada ideologi, doktrin,
paradigma baru dan landasan perjuangan Golkar.
Setya Novanto terpilih sebagai Ketua Umum DPP Partai Golkar secara
aklamasi dalam munas luar biasa (munaslub) di Nusa Dua, Bali, Selasa
pagi, setelah Ade Komaruddin memutuskan mengundurkan diri dari
pencalonan ketika akan diselenggarakan pemungutan suara (voting) putaran
kedua.
Pada putaran pertama, delapan calon ketua umum memperebutkan 554
suara yang merupakan pengurus DPD Golkar Tingkat I dan II serta ormas
pendiri Golkar.
Hasil pemungutan suara (voting) yang diumumkan panitia pukul 07.45
Wita, Ade Komarudin memperoleh 173, Setya Novanto (277), Airlangga
Hartarto (14), Mahyudin (2), Priyo Budi Santoso (1), Azis Syamsuddin
(48), Indra Bambang Utoyo (1) dan Syahrul Yasin Limpo (27). Sedangkan
suara tak sah 11.
Panitia kemudian memutuskan melanjutkan putaran kedua untuk dua
calon peraih suara terbanyak, yaitu Setya Novanto dan Ade Komaruddin.
Putaran
kedua dilakukan karena ada dua calon yang memperoleh 30 persen suara,
yaitu Setya Novanto dan Ade Komarudin. Namun ketika akan dilakukan
pemilihan putaran kedua, Ade menyatakan mengundurkan diri dari
pencalonan.
Pernyataan Ade itu membuat suasana gemuruh di arena munaslub Bali
Nusa Dua Convention Center (BNDCC). Nurdin Halid yang memimpin sidang
kemudian mengambil keputusan bahwa Setya Novanto terpilih sebagai Ketua
Umum DPP Partai Golkar yang baru.
Novanto tegaskan Golkar dukung pemerintah
Selasa, 17 Mei 2016 11:58 WIB