Gorontalo, (ANTARAGORONTALO) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pohuwato, Provinsi Gorontalo menargetkan pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor pariwisata di tahun 2016, hanya sekitar Rp75 juta.
Meski target itu turun dari Rp150 pada tahun 2015, diakui Dinas Perhubungan Pariwisata dan Kebudayaan Pohuwato, hal tersebut bukan merupakan suatu kemunduran dari dalam menjalankan program wisata di daerah itu.
"Karena di dalam membangun pariwisata, tidak semata-mata melihat pada PAD semata. Melainkan imbas dari pariwisata itu sendiri, misalnya kalau seseorang berwisata pasti ia akan makan, menginap dan membeli kenang-kenangan untuk dibawa pulang. Untuk itu pariwisata dijadikan pusat di mana roda perekonomian berlangsung," ungkap kepala seksi program penyuluhan obyek wisata dan pengembangan produk, Herman Abdulah belum lama ini.
Ia juga menerangkan, alasan penurunan target PAD melainkan karena pihaknya masih fokus di dalam membenah dan membangun fasilitas ketimbang mengejar pendapatan.
Sementara itu, tujuan pariwisata di daerah itu lebih memperhatikan pendapatan yang akan dirasakan oleh masyarakat. Misalnya dengan banyaknya wisata yang akan menggunakan jasa dari masyarakat.
Selain itu kepala bidang pariwisata Rusni Nasutian menambahkan, jika PAD di tahun 2015 murni dari pendapatan sektor pariwisata.
"Seperti karcis masuk, penggunaan MCK, serta yang menginap di beberapa penginapan. Kebanyakan mereka yang berasal dari sekolah dan perkantoran atau datang dengan berkelompok untuk berwisata," ungkapnya.
Jika pendapatan tersebut berasal dari Pantai Libuo yang terbesar. Sementara kunjungan ke Desa Torosiaje laut, Pantai Lalape di Kecamatan Popayato juga turut memberikan sumbangan untuk PAD.
Dengan kondisi tersebut ia berharap agar pariwisata di Kabupaten Pohuwato bisa cepat berkembang, dan tentu masyarakat bisa mendapatkan manfaat dari perkembangan pariwisata, bukan malah menghancurkan fasilitas yang sudah tersedia saat ini.