Chicago (ANTARA GORONTALO) - Seorang pria Chicago ditembak mati selagi live streaming
sebuah video di Facebook, kata polisi, Jumat waktu AS. Kejadian ini
hanya beberapa hari setelah terjadi dua kasus pembunuhan di Prancis di
mana lewat Facebook Live si pembunuh menganjurkan pengikutnya untuk
membunuhi orang.
Antonio Perkins (28) didapati terkulai wajahnya
Rabu malam dengan luka tembak di leher dan kepala, kata perwira polisi
Chicago Laura Amezaga seperti dikutip Reuters.
Perkins kemudian
dibawa ke rumah sakit di mana di situ dia umumkan telah meninggal dunia.
Polisi mengidentifikasi orang dalam video itu sebagai Perkins yang
adalah anggota geng. Belum ada yang ditangkap atas pembunuhan ini.
Di
Prancis, seorang pemuda usia 25 tahun membunuh seorang komandan polisi
dan mitra sang komandan Selasa lalu, kemudian dia online di Facebook
Live lewat video 12 menit yang menganjurkan para pengikutnya untuk
membunuh sipir penjara, polisi, wartawan dan anggota DPR.
Insiden-insiden
itu menggarisbawahi tantangan besar bagi perusahaan-perusahaan seperti
Facebook Inc, Twitter Inc dan YouTube di tengah kampanye mereka mengenai
live video streaming kepada ratusan juta orang.
Beberapa bulan ini, Facebook membuat fitur-fitur Live yang memungkinkan siapa pun bisa menyiarkan video secara seketika (real time). Fitur ini memungkinkan orang untuk men-stream dari smartphone mereka.
Chicago,
kota terbesar ketiga di AS, memang terkenal karena kekerasan
bersenjata. Tahun lali ada sekitar 500 kasus pembunuhan di sini, dan
kekerasan dengan senjata naik pada 2016.
Video Facebook Live itu
memperlihatkan Perkins merekam dirinya sendiri dan sekelompok orang di
depan barisan rumah sebelum seseorang menembaknya. Ponselny jatuh ke
rumput yang sudah bergelimang darah sebelum berubah hitam. Audio dari
video ini terus menyala yang merekam orang berteriak dan menangis.
Video itu tetap tayang di Facebook dengan ada peringatan bahwa tayangan ini terlalu sadis.
Juru
bicara Facebook mengaku mengetahui posting video itu dengan mengatakan
itu tidak menyalahi ketentuan perusahaan. Situs media sosial itu akan
menghapus video itu jika video itu memesankan perayaan dan pengagungan
kepada kekerasan, kata sang juru bicara.
Orang ditembak mati saat live streaming di Facebook
Sabtu, 18 Juni 2016 10:42 WIB