Gorontalo, (ANTARA GORONTALO) - Brigade Mobil (Brimob) Polda Gorontalo menggelar latihan pra operasi premanisme dan radikalisme di Mako Satuan Brimob Polda Gorontalo, Rabu.
Kabid Humas Polda Gorontalo, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Bagus Santoso mengatakan, kegiatan latihan itu dilaksanakan dalam rangka mencegah premanisme dan masuknya paham radikal di Provinsi Gorontalo.
"Kegiatan latihan diikuti 44 orang personel Satuan Brimob Polda Gorontalo, yaitu gabungan personel dari Yon B Pelopor dan Staf Satuan Brimob Polda Gorontalo," ungkap AKBP Bagus.
AKBP Bagus menjelaskan bahwa, rencananya kegiatan latihan pra operasi tersebut akan dilaksanakan selama tiga hari.
"Latihan di fokuskan pada kemampuan perorangan dan kelompok yang meliputi gerilya, anti gerilya, menembak reaksi, pertempuran jarak dekat (pjd) dan teknik penggeledahan serta teknik penangkapan," kata Kabid Humas.
Rencananya personil yang telah ikut latihan pra operasi langsung melaksanakan pengamanan di perbatasan Gorontalo dengan Sulawesi Tengah menggantikan personil yang terlebih dahulu melakukan pengamanan di perbatasan.
Untuk team Ops radikalisme 1 pleton dari Yon B Pelopor Satuan Brimob Polda gorontalo dan 1 anggota intelmob akan melakukan pengamanan dan Back up kewilayahan di Perbatasan Tolangohula, Gorontalo - Buol, Sulawesi Tengah (Sulteng).
Sedangkan team Ops Radikalisme 1 pleton dari Yon B Satuan Brimob polda Gorontalo dan 1 anggota intelmob akan melakukan pengamanan dan back up kewilayahan di wilayah perbatasan Popayato, Gorontalo - Moutong, Sulteng.
"Untuk pergantian personel yang akan melaksanakan pengamanan dan backup kewilayahan di perbatasan Gorontalo dan Sulteng rencananya akan dilaksanakan segera, setelah latihan selesai," tutup AKBP Bagus.