Solo, Jawa Tengah (ANTARA GORONTALO) - Pemerintah Indonesia dan Turki
berkoordinasi terkait keterlibatan WNI yang berada di Turki dalam
membantu orang-orang yang akan menyeberang ke Suriah untuk bergabung
dengan kelompok teroris ISIS.
"Kita punya kerja sama yang dekat dengan pemerintah Turki untuk
mencegah orang-orang ini masuk ke Suriah, dan Turki melakukan pengamatan
terhadap orang-orang ini, bukan hanya orang Indonesia, tapi juga orang
Turki sendiri," kata Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia
(PWNI-BHI) Kementerian Luar Negeri Lalu Muhammad Iqbal di Solo, Jawa
Tengah, Sabtu.
Pernyataan tersebut disampaikan Iqbal untuk menanggapi siaran pers
Polri tentang penangkapan enam tersangka teroris pimpinan Gigih Rahmat
Dewa (GRD) di Batam, Kepulauan Riau, 5 Agustus 2016.
Dalam pemeriksaan lebih lanjut yang disampaikan Polri, GRD
diketahui menjadi fasilitator keberangkatan WNI dari Indonesia menuju
Suriah melalui Turki yang dibantu oleh WNI yang berada di Turki.
"Pemerintah aware (mengetahui) adanya orang-orang ini, tapi sampai sekarang kita tidak pernah dapat by name (nama orang-orang tersebut)," kata Iqbal.
itu
karena semua informasi tentang deportasi WNI yang tertangkap otoritas
Turki langsung disampaikan kepada Densus 88 dan Badan Nasional
Penanggulangan Terorisme (BNPT).
"Harapan kita justru agar orang-orang yang pulang ini jangan
langsung dipulangkan ke rumah masing-masing, tapi dilakukan pendalaman
dulu sehingga kita bisa mendapatkan informasi untuk mencegah agar orang
lainnya masuk ke perbatasan suriah itu," kata dia.
Berdasarkan data PWNI-BHI, hingga saat ini sekitar 213 WNI telah
dideportasi dari Turki karena tertangkap di perbatasan Turki-Suriah,
seperti daerah Gaziantep dan Adana, serta diyakini mereka akan
menyeberang ke Suriah.
Pada 5 Agustus lalu, Densus 88 menangkap enam tersangka teroris
Katibah Gonggong Rebus (KGR) di Batam, yakni Gigih Rahmat Dewa, Trio
Syafrido, Eka Sahputra, Tarmidzi, Hadi Gusti Yanda, dan Muhammad Tegar
Sucianto.
Indonesia-Turki koordinasi cegah WNI terlibat ISIS
Sabtu, 6 Agustus 2016 21:56 WIB