Sirte (ANTARA GORONTALO) - Pasukan pendukung setia pemerintah kesatuan Libya
pada Minggu (28/8) memasuki wilayah terakhir yang dikuasai oleh ISIS di
Sirte menurut juru bicara pasukan Rida Issa.
"Pasukan kami
memasuki area-area terakhir yang dikuasai Daesh di Sirte: distrik nomor
satu dan distrik nomor tiga," katanya menggunakan nama ISIS dalam bahasa
Arab.
"Pertempuran final untuk Sirte sudah dimulai," kata juru bicara pasukan pendukung Pemerintah Kesepakatan Nasional (Government of National Accord/GNA) yang berbasis di Tripoli.
Sekitar
1.000 petempur pro-GNA ambil bagian dalam serangan itu, kata dia,
menambahkan bahwa satu tank telah menghancurkan mobil yang dipasangi bom
sebelum ISIS bisa menggunakannya untuk menyasar pasukan di awal
serangan.
Seorang fotografer kantor berita AFP melihat beberapa
tank dan kendaraan lapis baja bergerak menuju distrik nomor satu dan
mendengar baku tembak serta ledakan roket saat mereka memasuki wilayah
permukiman utara.
Pasukan pro-GNA mengatakan di laman Facebook
mereka bahwa serangan tersebut dilancarkan "setelah serangan udara
semalam oleh pesawat tempur bantuan internasional."
Pasukan
pro-GNA, yang sejak 1 Agustus mendapat dukungan serangan udara dari
Amerika Serikat, memulai serangan pada pertengahan Mei untuk mengusir
ISIS dari Sirte, sekitar 450 kilometer di utara Tripoli.
Kelompok bersenjata itu merebut kendali kota kampung halaman bekas pemimpin Libya Moamer Kadhafi itu pada Juni 2015.
Pasukan
pro-GNA masuk ke Sirte pada 9 Juni dan merebut markas kelompok
bersenjata itu di pusat konferensi Ouagadougou pada 10 Agustus, demikian
menurut warta kantor berita AFP. (mu)
Pasukan Libya masuki wilayah kekuasaan terakhir ISIS di Sirte
Senin, 29 Agustus 2016 9:24 WIB